Bisnis.com, JAKARTA— PT Indodana Multi Finance melalui layanan Buy Now Pay Later (BNPL) Indodana PayLater mencatatkan pertumbuhan positif hingga akhir tahun 2024.
Direktur PT Indodana Multi Finance, Iwan Dewanto, mengungkapkan pertumbuhan ini tidak lepas dari strategi berkelanjutan yang diterapkan perusahaan dalam mendukung kebutuhan masyarakat akan solusi keuangan yang nyaman dan fleksibel.
“Pertumbuhan pengguna dan transaksi layanan PayLater secara industri yang meningkat, juga kami rasakan secara langsung. Hal ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan,” kata Iwan kepada Bisnis, pada Senin (27/1/2025).
Pertumbuhan Indodana PayLater selaras dengan temuan Pefindo Biro Kredit (IdScore) yang mencatat pertumbuhan BNPL lebih pesat hingga tiga kali lipat dibandingkan kartu kredit.
Data IdScore sampai dengan Oktober 2024 mencatat fasilitas kredit BNPL mencapai sebanyak 48,4 juta, sementara kartu kredit sebanyak 13,9 juta. BNPL mengalami pertumbuhan 28,64% secara tahunan (year on year/YoY), sementara kartu kredit hanya mencapai 3,22% YoY.
Menurut Iwan, strategi utama dalam mendukung pertumbuhan ini adalah perluasan kerja sama dengan berbagai merchant atau ritel, baik online maupun offline. Kolaborasi ini mencakup mitra dari skala multinasional, nasional, hingga lokal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga
“Langkah ini tidak hanya memperluas jangkauan layanan kami, tetapi juga menjadi bagian dari dukungan terhadap program literasi dan inklusi keuangan,” tambahnya.
Selain memperluas jaringan mitra, Indodana PayLater juga mengandalkan program promosi yang menarik untuk meningkatkan minat pengguna.
Fleksibilitas dalam pembayaran secara bertahap, serta kemudahan akses layanan melalui aplikasi ponsel menjadi keunggulan lain yang membuat layanan PayLater unggul dibandingkan kartu kredit.
“Dengan layanan yang nyaman, aman, dan fleksibel, kami optimistis bahwa pertumbuhan bisnis BNPL akan terus meningkat, baik dari jumlah pengguna maupun outstanding transaksi,” kata Iwan.
Dia menambahkan bahwa saat ini, baik PayLater maupun kartu kredit menjadi solusi keuangan yang diandalkan masyarakat Indonesia. Meski demikian, tingkat pertumbuhan BNPL dinilai lebih signifikan dibandingkan kartu kredit.
Melihat prospek bisnis PayLater pada 2025, Iwan optimistis tren positif ini akan berlanjut. Pertumbuhan pengguna PayLater diproyeksikan semakin meluas, tidak hanya mencakup masyarakat yang belum tersentuh layanan bank (underbanked) tetapi juga mereka yang sudah menggunakan layanan perbankan.
“Dengan penyediaan layanan yang semakin mudah, aman, dan fleksibel, ditambah program promosi menarik serta perluasan jangkauan merchant, kami yakin pangsa pasar pengguna BNPL akan terus bertumbuh,” jelasnya.
Iwan juga menyoroti pentingnya peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator, serta dukungan asosiasi industri untuk memastikan pertumbuhan bisnis BNPL berjalan secara sehat dan berkelanjutan.
Namun, dia mengingatkan bahwa kenyamanan transaksi melalui PayLater harus diiringi dengan peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Hal ini bertujuan agar masyarakat bijak dan bertanggung jawab dalam mengelola transaksi keuangan, sehingga dapat terhindar dari risiko finansial di masa depan.
“Harapan kami, layanan BNPL tidak hanya menjadi solusi keuangan yang nyaman bagi pengguna, tetapi juga memberikan kontribusi pada peningkatan inklusi keuangan di Indonesia secara menyeluruh,” pungkas Iwan.