Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Author

Handi Risza

Wakil Rektor Universitas Paramadina

Lihat artikel saya lainnya

Opini : Danantara dan Membangun UMKM Unggul

Momentum Danantara menjadi gagasan untuk mempersiapkan UMKM kelas dunia berbasis digital ekonomi.
Peluncuran BPI Danantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025)./Setpres
Peluncuran BPI Danantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025)./Setpres

Bisnis.com, JAAKARTA - Tingginya ha­­­­rap­­­an publik ter­­­ha­­­­dap Da­­­nan­­­tara yang baru diluncurkan oleh Presiden Prabowo pada 24 Februari 2025, ma­­­sih sangat terasa. Ting­­­ginya intensitas pembicaraan terhadap Danantara tidak le­­­­­pas dari harapan besar se­­­kaligus kekhawatiran ter­­­hadap sepak terjang lembaga super holding baru tersebut.

Danantara seolah-olah men­­­jadi jalan keluar stagnasi per­­­tumbuhan ekonomi yang su­­­dah terjadi dalam satu de­­­kade terakhir. Harapan besar terhadap Danantara tersebut, selaras dengan rencana Presiden Prabowo untuk memberikan kewenangan mengelola aset negara senilai US$900 miliar atau Rp14.665 triliun. Aset jumbo tersebut diharapkan akan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi 8% dalam 5 tahun ke depan.

Dilihat dari fokus pengelolaan investasi dan operasional Danantara dalam jangka pendek ini, terlihat hanya akan terfokus pada proyek-proyek berskala besar yang dapat memberikan keuntungan yang lebih pasti. Selain itu, Danantara juga akan memprioritaskan sektor-sektor yang didukung oleh pemerintah dengan skala besar.

Sehingga, kecil kemungkinan sektor-sektor dengan skala usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan mendapat prioritas untuk dibiayai dan oleh Danantara. Potensi yang dimiliki oleh UMKM selama ini, belum mendapat perhatian yang serius untuk dikembangkan.

Sebenarnya keberadaan UMKM dalam perekonomian nasional ibarat raksasa yang sedang tidur. Data dari Kementerian UMKM menunjukkan bahwa peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia terlihat dari kontribusinya lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97% tenaga kerja.

Sampai saat, ini jumlah UMKM mencapai lebih dari 64 juta unit usaha. Kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional mencapai sekitar 15,7% dari total ekspor. Dari data tersebut, setidaknya UMKM layak untuk mendapat porsi dan perhatian lebih besar.

Presiden Prabowo telah mengambil langkah strategis untuk meringankan beban UMKM akibat tekanan ekonomi yang menghimpit sangat tepat. Kebijakan Pemerintah untuk menghapuskan piutang macet bagi pelaku UMKM, yakni sebanyak 67.000 pelaku UMKM atau senilai dengan Rp2 triliun, tentunya menjadi langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah. Namun, akan lebih strategis lagi jika kebijakan tersebut diikuti dengan membuat kebijakan dan program untuk membangun ekosistem UMKM unggul yang mendunia.

Kebijakan penghapusan utang UMKM tersebut, hendaknya diikuti dengan program-program inovatif lainnya, terutama dari aspek pembiayaan yang bernilai tinggi, membangun branding yang kuat, kolaborasi riset dan pengembangan skala global, inclusive companies program, integrasi UMKM ke dalam rantai pasok korporasi serta membangun ekosistem UMKM yang komprehensif dan integratif.

Keberhasilan UMKM sebagai motor penggerak perekonomian, bukanlah suatu hal mustahil. Korea Selatan dan China telah membuktikan bagaimana membangun sektor UMKM mendunia dan menjadi penopang perekonomian kedua negara tersebut. Menurut statistik, Kementerian UKM dan Startups Korea Selatan, sektor UMKM menguasai lebih dari 90% dari total jumlah perusahaan dan 82% total lapangan kerja, serta 48% ekspor. Sedangkan di China, rasio akses kredit UMKM mencapai 64,9%, tingkat literasi dan inklusinya mencapai 60% dan 87%.

Korea mempersiapkan ekosistem UMKM secara matang, dengan mendirikan lembaga inkubator bisnis yang diinisiasi oleh pemerintah dalam memfasilitasi startup dalam mendapatkan investasi dari venture capital. Lembaga ini juga menyediakan sarana teknologi bagi startup untuk membuat inovasi produk sesuai dengan permintaan pasar.

Startup Hub juga berperan membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan yang tepat bagi pengembangan startup. Sehingga UMKM menjadi bagian dari rantai pasok industrialisasi Korea Selatan. Perkembangan UMKM Korea Selatan tidak bisa dilepaskan dari aspek budaya yang kemudian dikenal dengan sebutan K-Wave (Korean Wave). Pengaruh K-Wave sudah sangat mengglobal dan menyebar luas di dunia.

Setali tiga uang, China menunjukkan ambisi yang besar untuk membangun UMKM sebagai komponen utama dari manufaktur global. Pengembangan pelaku UMKM berbasis teknologi tinggi di China menjadi salah satu objektif kunci dalam kebijakan pengembangan industri dan ekonomi di China.

Dengan kebijakan dan penanganan yang tepat, China berambisi membangun 1.000 UMKM inovatif, 100.000 UMKM khusus, 10.000 perusahaan raksasa kecil, dan 1.000 perusahaan manufaktur unggul, semuanya ditargetkan akan terwujud pada tahun 2025 ini. Sektor UMKM inilah yang akan menjadi penopang gerak langkah perekonomian China ke depan.

Keberhasilan Korea dan China dalam mempersiapkan UMKM-nya untuk menjadi perusahaan kelas dunia, sudah selayaknyalah menjadi inspirasi bagi pengembangan UMKM di Indonesia. Pengembangan UMKM tidak lepas dari keseriusan Pemerintah dalam mempersiapkan semua instrumen yang terlibat didalamnya.

Momentum Danantara juga bisa menjadi gagasan untuk mempersiapkan UMKM kelas dunia berbasis digital ekonomi. Sehingga suatu saat kita punya branding UMKM Indonesia Smart yang memiliki produk mendunia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Handi Risza
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper