Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dijadwalkan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada hari ini, Selasa (25/3/2025). Salah satu agenda acara dalam rapat itu adalah perombakan direksi dan komisaris.
Sedianya RUPST bank berkode saham BMRI itu akan digelar 12 Maret 2025. Namun, pemegang saham melakukan penjadwalan ulang (reschedule) menjadi 25 Maret 2025. Rencana semula mundur karena ada peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Dengan adanya lembaga investasi itu status perusahan pelat merah tidak lagi di bawah Kementerian BUMN, tetapi di BPI Danantara. Hal itu sesuai dengan UU No. 1/2025 tentang perubahan ketiga atas UU BUMN No. 19/2003 Danantara mengenggam 99% saham BUMN.
Akan tetapi, Kementerian BUMN masih memiliki kuasa atas 1% saham Merah Putih, sehingga dapat turut serta menentukan kepengurusan di perusahaan pelat merah. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) yang menjadi payung hukum di BPI Danantara.
Dalam mata acara rapat tahunan, Bank Mandiri akan merombak jajaran direksi dan komisaris.
"Berdasarkan ketentuan tersebut para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS di mana dalam RUPS tersebut harus dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna," demikian kutipan agenda acara RUPST Bank Mandiri.
Baca Juga
Menurut informasi yang diterima Bisnis, Darmawan Junaidi bakal diperpanjang masa jabatan pada periode kedua sebagai orang nomor satu di Bank Mandiri setelah ditetapkan pada 2020. “Pak DJ [Darmawan Junaidi] kemungkinan masih tetap,” ujar sumber Bisnis.
Terdapat sejumlah nama yang bakal menjadi pesaing Darmawan Junaidi. Salah satunya adalah Alexandra Askandar, wakil direktur utama Bank Mandiri. Mantan Direktur Korporasi Bank Mandiri (2019-2020) itu sempat disebut-sebut menjadi kandidat dirut Bank Mandiri.
Dia juga sempat digadang-gadang menjadi Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Namun, posisi dirut BRI diputuskan Hery Gunardi, mantan dirut PT Bank Syariah Indonesia Tbk., dalam RUPST BRI kemarin.
Akan tetapi, kabar terakhir menyebutkan bahwa Alexandra akan diplot sebagai kepala eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang ditinggalkan Lana Soelistianingsih. Selain itu, Alexandra berpeluang menggantikan posisi Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa yang habis pada tahun ini.
Kandidat Mandiri-1 lainnya adalah Riduan. Direktur Korporasi Bank Mandiri itu disebut-sebut sebagai kandidat kuat dari kalangan internal. Baik Riduan dan Darmawan Junaidi berasal dari Palembang serta lulusan Universitas Sriwijaya.
Belakangan nama Riduan sempat meredup dari peta persaingan nakhoda Bank Mandiri. Namun, peluang Alexandra dan Riduan masih tetap terbuka.
Sementara itu, dari internal Bank Mandiri santer membicarakan peluang Sunarso, mantan Dirut BRI setelah digeser Hery Gunardi, menduduki kursi dirut bank berlogo pita kuning itu. Sunarso sendiri merupakan bankir karir dari Bank Mandiri.
Bisnis mencoba meminta konfirmasi kepada Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria dan Deputi bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Teddy Barata enggan berkomentar saat ditanya sejumlah nama kandidat direksi bank pelat merah itu.
Perombakan Direksi dan Komisaris
Sementara itu untuk kursi pengurus lainnya, bakal ada perombakan. Pasalnya, ada beberapa yang selesai masa jabatannya, meskipun masih terbuka peluang diperpanjang pada periode kedua.
Pada jajaran komisaris, Arif Budimanta, Faried Utomo, dan Komisaris Independen Loeke Larasati A. tercatat telah melaksanakan satu kali masa jabatannya.
Sementara itu, pada jajaran direksi ada nama Direktur Jaringan dan Retail Banking Aquaris Rudianto, Direktur Operasi Toni E. B. Subari, Direktur Hubungan Kelembagaan Rohan Hafas, Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo serta Direktur Kepatuhan dan SDM Agus Dwi Handaya yang habis masa jabatan.
Rohan Hafas dan Agus Dwi Handaya telah ditunjuk menjadi Managing Director di BPI Danantara, kemarin. Dua bankir senior itu menduduki posisi yang tidak jauh beda yang diemban waktu di Bank Mandiri.
Adapun Aquarius Rudianto ditunjuk menjadi salah satu direktur di BRI. Berarti terdapat dua orang yang habis masa jabatan belum diplot di tempat lain, yakni Toni Subari dan Sigit Prastowo.
Sementara itu, tiga eksekutif Bank Mandiri dipercaya menjadi direktur di BRI. Mereka adalah Farida Thamrin (SVP Traeasury), Alexander Dippo Paris (Head of SME Banking Group, Nancy Adistyasari (SCP Commercial Banking Group), dan Saladin D. Effendi, bankir karir Bank Mandiri yang dipercaya menjadi Direktur IT PT Bank Syariah Indonesia Tbk.