Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia menunjukkan dinamika beragam sepanjang 2024.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), terdapat sepuluh perusahaan asuransi jiwa syariah full-fledged yang tercatat, di antaranya PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia, PT Prudential Sharia Life Assurance, PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera, PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk. (JMAS), PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Syariah, PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia, PT Asuransi Jiwa Syariah Kita Bisa, PT Capital Life Syariah, PT Asuransi Takaful Keluarga, serta PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin.
Dari seluruh perusahaan tersebut, sebagian mengalami kenaikan laba, sebagian lainnya mencatat penurunan, bahkan masih ada yang membukukan kerugian.
Beberapa perusahaan menunjukkan kinerja laba positif seperti PT Asuransi Jiwa Syariah Kita Bisa mencatat kenaikan laba sebesar 47,50% YoY menjadi Rp4,17 miliar, seiring peningkatan pendapatan underwriting sebesar 58,38%.
Lainnya, PT Asuransi Takaful Keluarga juga mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 43,04% YoY menjadi Rp28,12 miliar. PT Capital Life Syariah juga mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan laba 18,3% YoY menjadi Rp38,39 miliar.
Perusahaan lainnya, PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMA Syariah), juga mencatat pertumbuhan laba sebesar 11,95% YoY menjadi Rp2,82 miliar, ditopang oleh peningkatan pendapatan sebesar 9,39%.
Baca Juga
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Syariah, yang baru mendapatkan izin operasional dari OJK pada Oktober 2024 setelah melakukan spin off, mencatatkan laba Rp18,52 miliar per Desember 2024.
PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera menjadi satu-satunya perusahaan yang masih membukukan kerugian, meski berhasil menekan angka ruginya. Perusahaan mencatat rugi sebesar Rp5,79 miliar pada 2024, membaik 43,69% dari tahun sebelumnya sebesar Rp10,28 miliar.
PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia belum merilis laporan keuangan tahun buku 2024. Namun, berdasarkan data tahun 2023, perusahaan mencatatkan laba sebesar Rp1,93 miliar, meningkat 91,6% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, data laporan keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin belum tersedia di laman perusahaan saat berita ini ditulis.
Sementara itu Allianz Life Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp58,58 miliar secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan Rp187,1 miliar pada 2023. Sementara itu Prudential Syariah menjadi Rp264 miliar.
Berikut kinerja laba perusahaan asuransi jiwa syariah full fledged yang dirangkum Bisnis, Jumat (16/5/2025) yang diambil dari Lapkeu yang diunggah dalam laman perseroan:
- Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera
PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera masih mencatatkan rugi sebanyak Rp5,79 miliar pada 2024. Namun kerugian yang dialami perusahaan lebih kecil 43,69% YoY apabila dibandingkan dengan Rp10,28 miliar pada 2023.
Sementara itu beban usaha yang ditanggung mencapai sebanyak Rp15,34 miliar yang mana turun 26% YoY dibandingkan Rp20,73 miliar pada 2023.
Di sisi lain, pendapatan kontribusi atau premi juga mengalami penurunan 31,93% YoY menjadi Rp6,15 miliar dari sebelumnya Rp9,04 miliar pada 2023.
- JMA Syariah (JMAS)
PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk. (JMAS) mencatatkan laba tahun berjalan sebanyak Rp2,82 miliar pada 2024.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan pada 2024, laba tahun berjalan tersebut mengalami kenaikan 11,95% YoY apabila dibandingkan dengan Rp2,52 miliar pada 2023.
Peningkatan laba tahun berjalan tersebut didukung oleh peningkatan jumlah pendapatan sebanyak Rp79,46 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan 9,39% YoY apabila dibandingkan dengan Rp72,64 miliar pada 2023.
Dari sisi jumlah beban usaha yang ditanggung mencapai Rp74,83 miliar yang mana meningkat 13,27% YoY dari sebelumnya Rp66,06 miliar pada 2023.
- Manulife Syariah*
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Syariah resmi mendapatkan izin usaha dari OJK berdasarkan Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK nomor KEP-76/D.05/2024 pada 4 Oktober 2024.
Pemberian izin usaha tersebut diberikan kepada perusahaan setelah memisahkan diri atau melakukan spin off Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia).
Berdasarkan laporan keuangan bulanan per Desember 2024 yang belum diaudit, perusahaan mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp18,52 miliar. Sementara itu pendapatan underwriting mencapai sebanyak Rp18,71 miliar. Jumlah beban usaha yang ditanggung mencapai sebanyak Rp13,09 miliar.
- Asuransi Kitabisa Syariah
PT Asuransi Jiwa Syariah Kita Bisa mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp4,17 miliar per Desember 2024. Angka tersebut mengalami kenaikan 47,50% apabila dibandingkan dengan Rp2,79 miliar per Desember 2023.
Berdasarkan laporan keuangan bulanan perusahaan per Desember 2024 yang belum diaudit, pendapatan underwriting mencapai sebanyak Rp65,27 miliar. Angka tersebut mengalami peningkatan sebanyak 58,38% YoY apabila dibandingkan dengan Rp41,21 miliar per Desember 2023.
Sementara itu jumlah beban usaha yang ditanggung mencapai Rp34,3 miliar per Desember 2024, di mana mengalami kenaikan 8,66% YoY apabila dibandingkan dengan Rp31,568 miliar per Desember 2023.
- Capital Life Syariah*
PT Capital Life Syariah mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp38,39 miliar per Desember 2024. Angka tersebut mengalami peningkatan 18,3% YoY apabila dibandingkan dengan Rp32,45 miliar per Desember 2023.
Dikutip dari laporan keuangan bulanan Desember 2024, pendapatan underwriting perusahaan mencapai sebanyak Rp245,6 miliar yang mana meningkat 28,03% YoY apabila dibandingkan dengan Rp191,82 miliar.
Lebih lanjut, jumlah beban usaha yang ditanggung perusahaan mencapai sebanyak Rp219,19 miliar per Desember 2024. Beban usaha yang ditanggung perusahaan meningkat sebanyak 23,3% YoY apabila dibandingkan dengan Rp177,77 miliar per Desember 2023.
- Asuransi Takaful Keluarga*
PT Asuransi Takaful Keluarga mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp28,12 miliar per Desember 2024. Angka tersebut mengalami peningkatan sebanyak 43,04% YoY apabila dibandingkan dengan Rp19,72 miliar per Desember 2023.
Dikutip dari laporan keuangan Desember 2024, pendapatan underwriting Asuransi Takaful Keluarga mencapai sebanyak Rp292,6 miliar per Desember 2024, yang mana mengalami kenaikan 3,17% YoY apabila dibandingkan dengan Rp283,6 miliar per Desember 2023.
Sementara itu jumlah beban usaha mencapai sebanyak Rp94,32 miliar per Desember 2024. Angka tersebut mengalami penurunan 11,83.% YoY apabila dibandingkan Rp106,98 miliar per Desember 2023.
*) Data berasal dari laporan keuangan bulanan per Desember 2024