Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja unit usaha syariah (UUS) perusahaan asuransi jiwa di Indonesia menunjukkan dinamika yang beragam sepanjang 2024.
Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan keuangan tahunan dan bulanan 18 perusahaan anggota Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), dikutip Jumat, (23/5/2025) tercatat bahwa sebagian UUS berhasil mencetak laba lebih tinggi dari tahun sebelumnya, sebagian mengalami penurunan laba, dan sisanya masih membukukan kerugian.
Adapun 18 perusahaan asuransi jiwa yang memiliki UUS antara lain PT AIA Financial, PT Asuransi Jiwa Astra, PT Avrist Assurance, PT Axa Financial Indonesia, PT Axa Mandiri Financial Services, PT BNI Life Insurance, PT Asuransi BRI Life, PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya, PT Chubb Life Insurance Indonesia, PT FWD Insurance Indonesia, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, PT Great Eastern Life Indonesia, PT Panin Dai-ichi Life, PT PFI Mega Life, PT Asuransi Simas Jiwa, PT Sun Life Indonesia, PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk, dan PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia.
Beberapa perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan positif antara lain PT AIA Financial yang mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp43,76 miliar, naik 14,02% secara tahunan (year on year/YoY) dari 2023. PT Panin Dai-ichi Life juga membukukan kenaikan laba signifikan sebesar 59,76% YoY menjadi Rp17,3 miliar.
UUS PT Asuransi Simas Jiwa turut mengalami pertumbuhan laba 14,86% YoY menjadi Rp27,09 miliar, sementara PT PFI Mega Life mencetak kenaikan laba 15,31% YoY menjadi Rp4,5 miliar.
Baca Juga
Lompatan signifikan ditunjukkan oleh UUS PT Great Eastern Life Indonesia yang meraih laba Rp654,43 juta, melonjak 179,95% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp233,76 juta.
Meski masih mencatatkan laba, sejumlah perusahaan mengalami penurunan kinerja. PT Avrist Assurance, misalnya, mengalami penurunan laba 30,2% YoY menjadi Rp18,84 miliar. PT BNI Life Insurance bahkan mencatat penurunan tajam sebesar 70,21% YoY dengan laba Rp49,24 miliar dari Rp219 miliar pada 2023.
Berikut detail kinerja unit usaha syariah (UUS) perusahaan asuransi Jiwa di Indonesia pada 2024:
PT AIA Financial
UUS AIA Financial mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp43,76 miliar pada 2024.
Dikutip dari laporan keuangan tahunan 2024, angka tersebut meningkat 14,02% (YoY) dibandingkan dengan Rp38,37 miliar pada 2023. Dari sisi beban usaha, jumlah yang ditanggung mencapai Rp35,57 miliar, turun 18,16% YoY dari sebelumnya Rp43,46 miliar.
Sementara itu, pendapatan kontribusi atau premi UUS AIA Financial sebesar Rp53,77 miliar, turun 26,32% YoY dibandingkan Rp72,97 miliar pada 2023.
PT Avrist Assurance
UUS Avrist Assurance mencatatkan laba bersih sebesar Rp18,84 miliar pada 2024, turun 30,2% YoY dibandingkan Rp27,01 miliar pada 2023. (Catatan: Tertulis sama sebelumnya, kemungkinan angka 2023 keliru di naskah awal)
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2024, beban usaha perusahaan sebesar Rp16,18 miliar, naik 12,08% YoY dari Rp14,44 miliar pada 2023.
Di sisi lain, pendapatan kontribusi perusahaan mencapai Rp30,97 miliar, naik signifikan 19,56% YoY dari Rp25,9 miliar.
PT Axa Financial Indonesia
UUS Axa Financial Indonesia mencatatkan rugi sebesar Rp402 juta pada 2024.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2024, kinerja laba tersebut turun signifikan 120,1%, karena pada 2023 perusahaan mencatatkan laba Rp1,99 miliar.
Pendapatan usaha sebesar Rp21,87 miliar, turun 15,16% YoY dari Rp25,78 miliar pada 2023. Beban usaha tercatat Rp18,62 miliar, turun 19,4% YoY dari Rp23,11 miliar.
Pendapatan kontribusi UUS mencapai Rp14,49 miliar, meningkat 32,60% YoY dari Rp10,93 miliar pada 2023.
PT BNI Life Insurance
BNI Life mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp49,24 miliar per Desember 2024, turun 70,21% YoY dibandingkan Rp165,28 miliar pada Desember 2023.
Beban usaha sebesar Rp65,22 miliar per Desember 2024, naik tipis 0,64% dari Rp64,80 miliar tahun sebelumnya.
Pendapatan kontribusi neto tercatat Rp514 miliar, naik 1,98% YoY dari Rp504 miliar pada Desember 2023.
PT Asuransi BRI Life
Asuransi BRI Life mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp27,09 miliar per Desember 2024, turun 46,45% YoY dibandingkan Rp50,59 miliar pada Desember 2023.
Beban usaha mencapai Rp46,02 miliar, naik 11,10% YoY dibandingkan Rp41,42 miliar pada 2023.
Pendapatan kontribusi neto sebesar Rp68,91 miliar, naik 4,96% YoY dari Rp65,65 miliar pada 2023.
PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya
Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR Life) mencatatkan laba sebesar Rp11,21 miliar pada 2024, turun 12,72% YoY dari Rp12,85 miliar pada 2023.
Beban usaha mencapai Rp58,07 miliar, naik 82,2% YoY dari Rp31,87 miliar pada 2023.
Pendapatan kontribusi mencapai Rp63,89 miliar, naik 92,05% YoY dari Rp33,26 miliar pada 2023.
PT Chubb Life Insurance Indonesia
UUS Chubb Life mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp4,53 miliar per Desember 2024, turun 2,58% YoY dari Rp4,65 miliar pada Desember 2023.
Beban usaha tercatat Rp5,39 miliar, turun 38,81% YoY dari Rp8,81 miliar tahun sebelumnya.
Pendapatan kontribusi neto sebesar Rp2,01 miliar, naik 10,43% YoY dari Rp1,82 miliar pada Desember 2023.
PT FWD Insurance Indonesia
UUS FWD Insurance Indonesia mencatatkan laba sebesar Rp24,59 miliar pada 2024, turun 5,9% YoY dari Rp26,15 miliar pada 2023.
Beban usaha mencapai Rp6,89 miliar, naik 31,75% YoY dari Rp5,23 miliar pada 2023.
Pendapatan kontribusi sebesar Rp26,94 miliar, naik 15,61% YoY dari Rp23,31 miliar pada 2023.
PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia
UUS Generali Indonesia mencatatkan rugi setelah pajak sebesar Rp3,64 miliar per Desember 2024, turun 158,03% YoY dari laba Rp6,27 miliar pada Desember 2023.
Beban usaha mencapai Rp36,88 miliar, naik 2,50% YoY dari Rp35,98 miliar pada Desember 2023.
Pendapatan kontribusi neto sebesar Rp74,79 miliar, turun 16,37% YoY dari Rp89,44 miliar pada Desember 2023.
PT Great Eastern Life Indonesia
UUS Great Eastern Life Indonesia mencatatkan laba sebesar Rp654,43 juta pada 2024, naik signifikan 179,95% YoY dari Rp233,76 juta pada 2023. (Catatan: Sebelumnya tertulis miliar, kemungkinan salah ketik.)
Beban usaha sebesar Rp9,25 miliar, naik 3,39% YoY dari Rp8,95 miliar pada 2023.
Pendapatan kontribusi sebesar Rp17,15 miliar, turun 3,01% YoY dari Rp17,69 miliar pada 2023.
PT Panin Dai-ichi Life
UUS Panin Dai-ichi Life mencatatkan laba sebesar Rp17,3 miliar pada 2024, naik 59,76% YoY dari Rp10,83 miliar pada 2023.
Beban usaha mencapai Rp26,09 miliar, turun 2,41% YoY dari Rp26,74 miliar pada 2023.
Pendapatan kontribusi tercatat sebesar Rp30,17 miliar, naik 33,79% YoY dari Rp22,55 miliar pada 2023.
PT PFI Mega Life
Pada 2024, Unit Usaha Syariah (UUS) PFI Mega Life mencatatkan laba sebesar Rp4,5 miliar. Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2024, laba ini meningkat 15,31% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan Rp3,90 miliar pada 2023.
Beban usaha yang ditanggung mencapai Rp4,70 miliar pada 2024, naik 20,41% YoY dibandingkan Rp3,90 miliar pada 2023.
Sementara itu, pendapatan kontribusi UUS PFI Mega Life tercatat sebesar Rp2,07 miliar, meningkat 44,49% YoY dari Rp1,43 miliar pada 2023.
PT Asuransi Simas Jiwa
Pada 2024, UUS Asuransi Simas Jiwa mencatatkan laba setelah zakat sebesar Rp27,09 miliar. Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2024, laba ini tumbuh 14,86% YoY dari Rp23,58 miliar pada 2023.
Beban usaha tercatat sebesar Rp7,2 miliar, naik 25,10% YoY dibandingkan Rp5,75 miliar pada 2023.
Pendapatan kontribusi UUS Asuransi Simas Jiwa tercatat sebesar Rp44,19 miliar, melonjak 97,20% YoY dari Rp22,41 miliar pada 2023.
PT Sun Life Indonesia
Per Desember 2024, UUS Sun Life Indonesia membukukan laba setelah pajak sebesar Rp9,1 miliar. Berdasarkan laporan keuangan bulanan per Desember 2024, kinerja laba ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 114,85% YoY, membalikkan rugi sebesar Rp61,25 miliar pada Desember 2023 menjadi laba.
Beban usaha tercatat sebesar Rp279,66 miliar, turun 13,70% YoY dari Rp324,06 miliar pada Desember 2023.
Namun, pendapatan kontribusi neto UUS Sun Life Indonesia tercatat sebesar Rp43,78 miliar, turun 11,62% YoY dari Rp49,53 miliar pada Desember 2023.
PT Asuransi Jiwa Astra
UUS Asuransi Jiwa Astra atau Astra Life masih mencatatkan rugi sebesar Rp5,86 miliar pada 2024.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2024, rugi tersebut naik sekitar 28,51% dari Rp4,56 miliar pada 2023.
Beban usaha yang ditanggung mencapai Rp25,27 miliar pada 2024, naik 6,99% YoY dibandingkan Rp23,62 miliar pada 2023.
Sementara itu, pendapatan kontribusi UUS Astra Life tercatat sebesar Rp18,07 miliar, turun 14,42% YoY dari Rp21,12 miliar pada 2023.
PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk
Pada 2024, UUS MSIG Life mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp12,06 miliar. Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2024, laba ini turun 75,18% YoY dari Rp48,61 miliar pada 2023.
Beban usaha tercatat sebesar Rp42,77 miliar, meningkat 68,18% YoY dibandingkan Rp25,43 miliar pada 2023.
Pendapatan kontribusi UUS MSIG Life tercatat sebesar Rp80,66 miliar, turun 22,18% YoY dari Rp103,66 miliar pada 2023.
PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia
Pada 2024, UUS Tokio Marine Life mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp1,16 miliar. Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2024, laba setelah pajak mengalami penurunan kinerja sebesar 147,53% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan laba Rp2,43 miliar pada 2023.
Beban umum dan administrasi naik tajam 249,01% YoY menjadi Rp5,15 miliar dari Rp1,47 miliar pada 2023.
Sementara itu, pendapatan kontribusi bruto tercatat sebesar Rp111 juta, turun 37,28% YoY dibandingkan Rp177 juta pada 2023.