Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit UMKM April 2025 Tumbuh 2,3%, Bankir Sebut Ketidakpastian Global jadi Ujian

Penyaluran kredit UMKM perbankan tumbuh sebesar 2,3% secara tahunan (YoY) pada April 2025 menjadi Rp1.400,1 triliun.
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Penyaluran kredit UMKM menunjukkan sinyal pemulihan usai tumbuh lamban sejak awal tahun. Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit UMKM tumbuh sebesar 2,3% secara tahunan (YoY) pada April 2025 menjadi Rp1.400,1 triliun.

Laju pertumbuhan itu meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 1,7% YoY, sekaligus mengakhiri tren pelambatan sejak awal 2025 yakni pada Februari 2025 yang sebesar 2,1% YoY dan Januari (2,5% YoY).

Berdasarkan data Analisis Uang Beredar BI, pertumbuhan kredit UMKM pada bulan keempat tahun ini ditopang oleh skala usaha kecil yang tumbuh 9,5% YoY menjadi Rp469 triliun, meningkat dari pertumbuhan 8,4% YoY dan total pembiayaan Rp466,1 triliun pada Maret 2025.

Kredit skala usaha menengah juga tumbuh 2,3% YoY menjadi Rp309,7 triliun pada April 2025. Realisasi ini mengungguli capaian bulan sebelumnya dengan laju pertumbuhan 0,05% YoY dan kredit Rp304,7 triliun.

Namun demikian, tekanan kinerja masih terjadi dalam pembiayaan skala usaha mikro. Kredit untuk skala usaha ini kembali tumbuh negatif 2,5% YoY dengan penyaluran sebesar Rp621,5 triliun pada April 2025, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang minus 2,1% dan nominal Rp625,7 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit UMKM dipengaruhi oleh kredit investasi yang tumbuh 6,5% YoY dan kredit modal kerja dengan laju pertumbuhan 0,8% YoY pada April 2025. Realisasi ini juga meningkat dari masing-masing sebesar 5,6% dan 0,2% pada bulan sebelumnya.

Adapun, gejolak perekonomian global dinilai sejumlah bank turut berpengaruh terhadap penyaluran kredit UMKM. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menyatakan akan tetap menjalankan strategi pertumbuhan terukur, kendati tensi geopolitik dan perang dagang global mulai mereda.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyebut bahwa pihaknya mengedepankan prinsip kehati-hatian di tengah dinamika eksternal maupun domestik.

“Fokus utama kami adalah menjaga kualitas aset, memperkuat struktur pendanaan melalui penghimpunan dana murah [CASA], serta mendorong pertumbuhan kredit yang selaras dengan kebutuhan sektor riil, khususnya UMKM,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (17/5/2025).

Sementara itu, PT Bank Sahabat Sampoerna yang juga berfokus pada segmen UMKM menyampaikan bahwa tantangan ekonomi pada kuartal I/2025 bisa jadi tidak akan mereda hingga akhir tahun, mengingat sejumlah permasalahan dan kondisi geopolitik yang penuh ketidakpastian.

“Kondisi ini tentunya menyulitkan UMKM untuk berkembang. Pun demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan Bank Sampoerna untuk terus mendukung pemberdayaan UMKM,” kata CEO Bank Sampoerna Ali Yong dalam keterangan tertulis, Jumat (16/5/2025).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper