Bisnis.com, JAKARTA-- PT Bank Central Asia Tbk mencatatkan pertumbuhan transaksi uang elektronik atau yang dikenal dengan Flazz pada 2014 mencapai Rp606 miliar atau tumbuh 208% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan frekuensi tinggi karena BCA mulai masuk ke sektor transportasi seperti kereta rel listrik (KRL) dan TransJakarta," ucap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja pada Bisnis, Selasa (27/1/2015).
Jahja optimistis bila sektor tersebut dimaksimalkan maka pertumbuhan transaksi akan semakin tinggi. Apalagi dengan jumlah Flazz yang beredar di masyarakat mencapai 6,4 juta keping kartu pada 2014, atau mencatatkan pertumbuhan 25% secara year on year.
Dalam kesempatan terpisah, Senior General Manager Head of Consumer Card BCA Santoso mengungkapkan penggunaan Flazz sangat memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi. Menurutnya, akan lebih baik jika uang elektronik yang BCA terbitkan bisa diakses di berbagai toko-toko ritel, alat transportasi hingga jalan tol.
Berdasarkan data statistik yang dirilis Bank Indonesia selaku pengawas sistem pembayaran, volume transaksi uang elektronik sekitar 178 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp3,03 triliun hingga November 2014. Adapun jumlah instrumen uang elektronik yang beredar mencapai 34,83 juta keping. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
Ini Bukti Malaysia Belajar Kebersihan ke Kota Tangerang