Bisnis.com, MATARAM - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menilai potensi pariwisata Indonesia khususnya di Pulau Lombok harus digarap dengan baik, untuk itu, BNI menggandeng para pelaku pariwisata di kawasan lingkar Gunung Rinjani untuk diberikan pelatihan dan pembekalan dalam memberikan nilai tambah layanan wisata.
Kepala kantor cabang BNI Mataram Akhmad Indra mengatakan, supply layanan dan produk pariwisata yang ada di Pulau Lombok sudah lengkap tersedia. Saat ini, tahapan yang harus dilalui adalah bagaimana menciptakan permintaan dengan cara yang kreatif dan efisien.
"Program Geopark Rinjani Go Global ini sudah ada sejak Agustus 2016 dan BNI sebagai salah satu BUMN memfasilitasi untuk meningkatan permintaan pariwisata tersebut," ujar Akhmad dalam acara Geopark Rinjani Go Global bekerja sama dengan Bisnis Indonesia di Mataram, Rabu (5/4/2017).
Program pelatihan ini diikuti oleh empat kabupaten dan satu kota yang masuk dalam kawasan lingkar Rinjani. BNI melalui program rumah kreatif BNI memfokuskan pada empat sektor utama dalam pengembangan kawasan pariwisata yaitu eco-kuliner, eco-homestay, eco-souvenir, dan eco-tour.
Masing-masing kabupaten dan kota mengirimkan dua perwakilan per sektor sehingga ada delapan perwakilan per daerah. Akhmad menekankan pariwisata Lombok secara alami sudah memiliki nilai jual yang baik, namun perlu peningkatan nilai jual dari sisi pengelolaan wisata.
"Potensi sudah ada tinggal meningkatkan dari sisi pengelolaan wisata," ujar Akhmad.
(Kepala kantor cabang BNI Mataram Akhmad Indra menyampaikan sambutannya dalam acara Rinjani Geopark Go Global/Istimewa)E-Commerce
Sementara itu, kemudahan dalam mengakses informasi melalui internet coba ditawarkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk kepada para pelaku wisata di kawasan Lingkar Rinjani untuk memasarkan produknya.
Melalui sistem e-commerce, BNI mencoba untuk membantu para pelaku pariwisata dalam memasarkan produk dan layanannya untuk menjangkau target pasar yang lebih luas. Hal ini dinilai penting mengingat supply dari para pelaku pariwisata sudah cukup lengkap tersedia. Sayangnya, demand yang tercipta belum optimal, sehingga harus terus dipacu.
Kepala Kantor Cabang BNI Mataram, Akhmad Indra mengatakan dengan meningkatnya industri pariwisata, maka akan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Dengan meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat diharapkan juga dapat menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan perbankan.
"Hal ini kita lakukan agar masyarakat dapat mengambil manfaat dari Geopark Rinjani," ujar Akhmad.
BNI berkolaborasi bersama dengan tim dari Institut Teknologi Bogor sepakat dalam pengembangan empat hal yaitu eco-kuliner, eco-homestay, eco-souvenir, dan eco-tour.
"Untuk yang belum ada modal, kami akan bantu untuk fasilitasi. BNI memiliki beberapa produk pembiayaan yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya," ujar Akhmad.
Pada saat yang sama, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendukung program e-commerce sebagai salah satu upaya perluasan pasar untuk industri pariwisata yang ada di NTB khususnya kawasan Geopark Rinjani, Lombok Utara.
Asisten II Bidang Perekonomian Provinsi NTB Chairul Mahsul mengatakan kawasan Geopark Rinjani memiliki potensi yang patut dikembangkan. Pasalnya, daerah tersebut memiliki areal lahan seluas 40 ribu hektare. Areal ini sekitar 40 kali lebih besar dari area kawasan ekonomi khusus Mandalika, di Lombok Tengah.
"Website itu bisa menjadi salah satu aktivitas dalam dimensi geopark sebagai salah satu bentuk perluasan pasar dan jalan untuk go global," ujar Chairul dalam sambutannya dalam acara Geopark Rinjani Go Global di Mataram, Rabu (5/4/2017).
Kendati demikian Chairul menekankan masing-masing daerah memiliki budaya lokal yang berbeda. Hal tersebut perlu dibiarkan tumbuh dan berkembang untuk menjadi nilai jual yang lebih baik.
"Dengan adanya perluasan pasar, ada manfaat ekonomis yang dirasakan masyarakat. Namun, jangan sampai go global melupakan local wisdom," ujar Chairul.
Lebih lanjut, Chairul menyebut sebuah geopark, termasuk kawasan Geopark Rinjani memiliki tiga dimensi yang saling terkait satu sama lain yaitu dimensi konservasi, dimensi edukasi, dan dimensi kesejahteraan masyarakat. Ketiga dimensi memiliki nilai yang sama pentingnya dan tidak dapat diabaikan demi keberlangsungan geopark tersebut.