Kepala Biro Humas BI, Difi A. Johansyah, mengatakan pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan kredit rupiah sebesar Rp4,04 triliun dan valas Rp3,18 triliun. Dengan demikian, jelasnya, sepanjang 2010 kredit meningkat Rp277,95 triliun atau 19,43% dan secara year on year naik senilai Rp316,73 triliun atau sebesar 22,76%.
Berdasarkan operasi pasar terbuka yang dilakukan, kredit rupiah naik tidak lebih dari Rp1 triliun pada semua kelompok bank, kecuali pada kelompok bank Swasta yang naik mencapai Rp2,28 triliun, katanya dalam pesan elektronik yang diterima Bisnis, hari ini.
Kendati demikian, kelompok bank Persero mengalami penurunan kredit sebesar Rp0,15 triliun. Dalam denominasi valas, lanjutnya, selama satu pekan terakhir terjadi kenaikan kredit sebesar US$0,36 miliar, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) mencapai US$0,12 miliar.
Pangsa kredit valas terhadap total kredit pada kelompok KCBA dan Campuran cukup dominan yakni masing-masing sebesar 55,51% dan 49,01%. Adapun pemberi kredit valas terkecil dibandingkan total kredit yang disalurkan terdapat pada kelompok BPD yakni hanya 0,73%, jelasnya.