JAKARTA: Rapat umum pemegang saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menetapkan penurunan rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2010 sebesar 10% menjadi 20% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 30%.
Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan total dividen yang akan dikeluarkan tersebut sebesar Rp2,29 triliun.Sebagian dari dividen tersebut, Rp566,52 miliar atau Rp22,96 per saham telah dibayarkan pada 30 Desember 2010. Sementara Rp1,72 triliun atau Rp70,04 per lembar saham akan dibagikan sebagai dividen final."Pembagian dividen tersebut belum sesuai keinginan kami sebesar 10%, tetapi kami sangat memahami dan berterima kasih sudah turun jauh dari 35% menjadi 20%," ujarnya usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di gedung BRI, hari ini.Sisa laba bersih tersebut, Rp8,43 triliun akan digunakan untuk menambah laba ditahan minimal 73,5% dari total laba bersih Rp11,47 triliun. Nilai tersebut didapat setelah dipotong dividen dan dikurangi kebutuhan cadangan tujuan.Cadangan tujuan tersebut antara lain akan digunakan untuk mendukung investasi Rp286,80 miliar dan maksimal 4% atau Rp458,89 miliar akan digunakan untuk program kemitraan dan bina lingkungan.Sofyan optimistis saat ini BRI belum membutuhkan tambahan modal, walaupun pembagian dividen tidak sesuai dengan keinginan BRI. Kebutuhan tambahan modal baru akan diputuskan setelah mempertimbangkan pertumbuhan bisnis pada kuartal II dan kuartal III tahun ini.Dia juga mengumumkan pergantian Direktur Kepatuhan yang semula dijabat oleh Bambang Supeno digantikan oleh Hardiyanto, sesuai dengan keputusan RUPST.Selain itu, RUPST juga menyetujui pembelian seluruh saham BRIngin Remittance Co. Ltd dari PT AJ. BRIngin Jiwa Sejahtera guna meningkatkan fee based income dari bisnis pengiriman dana (remittance) di luar negeri.(mmh)