Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPANSI BANK: BRI Syariah kurangi buka cabang baru

JAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia Syariah mengubah target penambahan cabang pada tahun ini, dari rencana awal membuka 150 kantor menjadi 70 kantor baru pada tahun ini.Ari Purwandono, Direktur Pengembangan Bisnis Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah),

JAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia Syariah mengubah target penambahan cabang pada tahun ini, dari rencana awal membuka 150 kantor menjadi 70 kantor baru pada tahun ini.Ari Purwandono, Direktur Pengembangan Bisnis Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah), mengatakan perubahan rencana tersebut dilakukan guna mengurangi biaya ekspansi jaringan.“Kami review kalau buka 150 cabang biaya sangat besar. Jadi kami tetapkan menjadi 70 cabang saja. Namun dalam RBB [rencana bisnis bank] masih 150 cabang,” ujarnya hari ini, Rabu 1 Januari 2012.Dia menjelaskan 70 cabang tersebut akan dibuka pada secara bertahap sebelum semester I/2012 berakhir, di sejumlah kota pendukung (second cities) di seluruh Indonesia. “Adapun sisanya akan kami review lagi pada tengah tahun ini,” ujarnyaAnak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengalokasi dana sebesar Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk ekspansi jaringan pada tahun ini sekitar Rp70 miliar hingga Rp110 miliar.Outlet baru ini, jelasnya, akan difokuskan untuk pengembangan pembiayaan mikro yang diharapkan tumbuh sekitar 66,67% menjadi Rp2 triliun dibandingkan dengan posisi akhir 2011 yang sebesar Rp1,2 triliun.Adapun untuk total pembiayaan, bank syariah yang berdiri pada 2009 ini mematok Rp14 triliun, tumbuh 53,84% dari akhir 2011 yang sebesar Rp9,1 triliun, dengan porsi terbesar pada konsumer dan komersial.Pada semester II/2012 ini perseroan juga berencana membuka kantor layanan syariah (KLS) di 76 cabang BRI konvensional atau yang dikenal sebagai office channeling. KLS tersebut juga akan dibuka pada sejumlah second cities di seluruh Indonesia.“Hambatan dalam pengembangan KLS ada pada sisi IT, karena core banking yang ada di BRI harus bisa berkomunikasi dengan BRI Syariah. Kami akan kebut agar bisa beroperasi pada semester II,” jelasnya.KLS, lanjutnya, dibuka khusus untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK), bukan menyalurkan pembiayaan. Pada tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan DPK menjadi Rp15 triliun, dibandingkan dengan akhir 2011 sebesar Rp9,3 triliun.“Kami akan meningkatkan porsi dana murah menjadi 25% pada tahun ini dibandingkan dengan akhir 2011 yang sebesar 22%. Adapun sisanya adalah deposito yang memiliki struktur biaya lebih mahal.”Bisnis gadai emas BRI Syariah hingga saat ini masih disetop dan masih menunggu aturan baru dari Bank Indonesia (BI).Menurut Ari, portofolio gadai emas terus menurun karena sebagian telah jatuh tempo, namun perseroan tidak bisa mengeluarkan gadai baru. "Sekarang portofolionya tinggal Rp1,1 triliun. Pada saat disuspen oleh BI sekitar Rp1,5 triliun," jelasnya. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper