Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GREEN BANKING: Bank minta insentif

JAKARTA: Perbankan mengharapkan Bank Indonesia memberikan insentif dalam penerapan green banking agar cepat berkembang.Penerapan green banking juga akan mendorong investor asing dan lembaga donor menempatkan dana pada perbankan domestikSakariza Qori

JAKARTA: Perbankan mengharapkan Bank Indonesia memberikan insentif dalam penerapan green banking agar cepat berkembang.Penerapan green banking juga akan mendorong investor asing dan lembaga donor menempatkan dana pada perbankan domestikSakariza Qori Hemawan, Group Head of Corporate Sustainability PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), mengatakan penerapan green banking dalam rangka pembangunan berkelanjutan membutuhkan tekanan seperti aturan dari Bank Indonesia (BI).“Kalau ditanya bagaiman kesiapannya, menurut kami tanpa ada tekanan maka itu tidak akan berjalan dengan baik,” ujarnya hari ini, Kamis 2 Februari 2012 (02/02).Untuk itu, lanjutnya, BI harus segera menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Bank Ramah Linkungan Hidup (green banking), sebagai tindak lanjut nota kesepahaman antara bank sentral dan Kementerian Lingkungan Hidup pada akhir Desember 2010 lalu.Green banking adalah konsep dukungan perbankan terhadap  perlindungan, pengelolaan lingkungan hidup dan pengembangan sosial masyarakat.Implementasi green banking diantaranya adalah mengurangi penyaluran kredit terhadap perusahaan yang tidak ramah lingkungan, sebaliknya meningkatkan pinjaman bagi perkembangan usaha pro lingkunganGuna mendorong percepatan implementasi, lanjutnya, bank sentral juga harus memberikan insentif kepada bank yang telah menerapkan green banking. Insentif tersebut bisa berwujud seperti pengurangan giro wajib minimum.Selain itu, lanjutnya, insentif juga bisa diberikan dalam bentuk memasukan dana lembaga donor yang ditempatkan pada bank dalam rasio intermediasi (loan to deposit ratio/LDR).   “Insentif juga bisa dalam bentuk intangible yaitu penghargaan atau award kepada bank yang sukses menerapkan green banking,” jelasnya.Hingga akhir 2010, penyaluran kredit BNI bagi perusahaan yang ramah lingkungan telah mencapai Rp7 triliun atau sekitar 5,7% dari seluruh portofolio pinjaman.Meski belum selesai audit, namun Sakariza optimis kredit bagi nasabah ramah lingkungan pada akhir 2011 meningkat sekitar 10% dari periode sebelumnya.Difi A. Johansyah, Kepala Biro Humas BI, mengaku belum tahu tentang rencana BI menerbitkan PBI mengenai green banking.Selain itu, lanjutnya, bank sentral juga tidak membahas mengenai insentif bagi bank yang menerapkan green banking.“Silahkan saja bank mengusulkan tapi sementara ini kami tidak membicarakan soal insentif. Sejauh ini saya belum mendengar tentang ada aturan soal green banking,” jelasnya.Sakariza menambahkan penerapan green banking sebenarnya tidak menambah beban perseroan, melainkan sebuah investasi dalam meningkatkan efisiensi.Selain itu, penerapan green banking juga mendorong investor asing dan lembaga donor menempatkan dana di bank.“Dana donor asing yang bisa diharapkan saat ini seperti REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) yang saat ini masih diproses oleh UKP4 senilai US$1 miliar,” ujarnya.Elmar Bouma, Direktur Indonesian-Netherlands Association, mengatakan setidaknya ada US$30 triliun dana asing yang ditempatkan pada investasi yang menerapkan prinsip ketat seperti dukungan terhadap  pembangunan berkelanjutan.Untuk itu, lanjutnya, perbankan domestik harus meningkatkan standarisasi dalam dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan agar dana asing tersebut dapat masuk ke dalam negeri.“Dana pensiun di Belanda berjumlah sekitar US$200 juta—US$300 juta merupakan potensi bagi Indonesia bila mampu meningkatkan pembangunan berkelanjutan,” jelasnya. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper