Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: PT Bank Mutiara Tbk, emiten yang dahulu bernama Bank Century, menargetkan ekuitas dapat menyentuh Rp1,8 triliun  tahun ini dengan mengandalkan penerbitan sub private loan dan pertumbuhan laba bersih.
 
Dengan ekuitas yang terus bertambah, perseroan menargetkan Bank Mutiara dapat terjual dengan harga yang optimal, yakni sebesar Rp6,7 triliun, atau sesuai dengan dana talangan Lembaga Penjaminan Simpanan pada 2008 lalu.
 
Maryono, Direktur Utama Bank Mutiara, mengatakan penerbitan private sub loan minimal Rp500 miliar akan diperhitungkan seluruhnya sebagai penambahan modal.
 
"Itu 100% akan masuk sebagai modal. Bila ditambah dengan proyeksi laba bersih sebesar Rp180 miliar--Rp200 miliar kami berharap ekuitas akan meningkat menjadi Rp1,7 triliun-Rp1,8 triliun. Adapun ekuitas kami saat ini sebesa Rp1,1 triliun," ujarnya hari ini.
 
Besarnya nilai ekuitas memiliki peran penting agar Bank Mutiara dapat terjual secara optimal, yakni sebesar Rp6,7 triliun. Sesuai aturan, bank yang diselamatkan oleh Lembaga Penjaminan Simpanan pada 2008 ini wajib terjual paling lambat 5 tahun.
 
Dengan nilai ekuitas Rp1,1 triliun dan price to book value rerata perbankan maksimal 3 kali lipat, maka harga jual optimal Bank Mutiara saat ini sekitar Rp3,3 triliun, masih jauh dengan harga wajib yakni Rp6,7 triliun. Hal tersebut merupakan salah satu faktor, bank ini tidak laku terjual pada tahun lalu.
 
Pada tahun ini, LPS juga telah membuka kembali penjualan Bank Mutiara. Ada empat investor yang telah menyatakan minat untuk membeli mantan bank bermasalah ini. Namun, apabila Bank Mutiara tidak terjual dengan harga minimal Rp6,7 triliun pada tahun ini, LPS akan melelang dengan harga tertinggi pada tahun depan.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Mutiara sedang melakukan penjajakan dengan PT Mandiri Sekuritas dan PT Deutsche Securities Indonesia untuk menangani pencarian dana melalui private sub loan senilai Rp500 miliar.
 
Maryono mengatakan opsi untuk perusahaan sekuritas lain masih terbuka apabila berminat membantu perseroan menangani private sub loan.
 
“Kami sedang menjajaki Mandiri Sekuritas dan Deutsche untuk membantu Bank Mutiara menyiapkan struktur private sub loan. Tetapi kalau ada perusahaan sekuritas lain yang berminat, kami persilahkan mengajukan penawaran dengan harga yang optimal."
 
Dia menuturkan perseroan akan mencari tambahan modal melalui private sub loan secara bertahap. “Kami akan lakukan secara bertahap, setidaknya pada tahap pertama Rp500 miliar dulu. Dana private sub loan senilai Rp500 miliar akan menaikkan rasio kecukupan modal Bank Mutiara sebesar 3%.”
 
Menurutnya, opsi penerbitan obligasi subordinasi senilai Rp1 triliun untuk menambah modal perseroan dibatalkan karena pemeringkatannya tidak mungkin dilakukan.
 
“Lembaga Penjamin Simpanan [LPS] hanya memiliki waktu terbatas untuk mengendalikan Bank Mutiara, maksimal sampai 2014 berdasarkan aturan.  Padahal tenor obligasi subordinasi setidaknya selama 5 tahun, tentu peringkat dukungan Bank Mutiara akan sulit ditentukan oleh lembaga pemeringkat.” (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper