Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NILAI TUKAR: Rupiah lunglai, BI siaga satu

JAKARTA: Menyikapi tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam 4 hari terakhir, Bank Indonesia menyatakan akan terus berada di pasar guna melakukan intervensi.

JAKARTA: Menyikapi tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam 4 hari terakhir, Bank Indonesia menyatakan akan terus berada di pasar guna melakukan intervensi.

 

Menurut Difi A.Johansyah, Juru Bicara BI, pelemahan rupiah selama 4 hari terakhir belakangan disebabkan oleh aksi sebagian investor asing melakukan adjustment investasi portofolio.

 

“Itu sebenarnya hanya adjustment portofolio para fund asing. Itu bentuknya macam-macam. Sebagian karena melihat saatnya profit taking,” ujarnya, hari ini.

 

Dia mengaku belum mengetahui apakah telah terjadi kenaikan arus modal keluar (capital outflow) atas aksi investor asing tersebut. Namun dia menegaskan bank sentral tetap berada di pasar guna menjaga kestabilan rupiah.

 

Nilai tukar rupiah jatuh selama 4 hari terakhir dan nilai obligasi turun akibat spekulasi investor global menarik dana karena surat utang pemerintah jatuh tempo pada pekan ini.

 

Obligasi pemerintah berkupon nol senilai Rp15 triliun akan jatuh tempo pada 8 Maret mendatang. Menurut data Kementerian Keuangan, investor asing mengurangi kepemilikan pada surat utang pemerintah sebesar Rp5,7 triliun sejak pekan lalu dan merupakan arus keluar terbesar sejak September.

 

Menurut harga bank domestik yang dikumpulkan oleh Bloomberg, rupiah turun 0,1% menjadi Rp9.153 per dolas AS pada pukul 15.43 WIB. Rupiah sempat menyentuh Rp9.200 per dolar AS, terendah sejak 27 Februari lalu.

 

“Kami memproyeksi rupiah melemah karena obligasi negara segera jatuh tempo. Pertama, dana asing akan keluar dulu dari pasar Indonesia. Biasanya perlu 1-2 hari untuk masuk kembali, yang mana mereka bisa mengambil keuntungan dari rupiah yang melemah,” ujar Yura Pradipta, trader valas PT Bank Internasional Indonesia Tbk, seperti dikutip dari Bloomberg. (yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper