Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAMPAK BBM: Awas.. bunga FASBI berpeluang naik

JAKARTA: Bank Indonesia membuka peluang penaikan bunga untuk beberapa instrumen pengendali inflasi yang dimilikinya sebagai antisipasi atas dampak inflatoar kenaikan harga BBM.Beberapa instrumen moneter jangka pendek itu di antaranya fasilitas simpanan

JAKARTA: Bank Indonesia membuka peluang penaikan bunga untuk beberapa instrumen pengendali inflasi yang dimilikinya sebagai antisipasi atas dampak inflatoar kenaikan harga BBM.Beberapa instrumen moneter jangka pendek itu di antaranya fasilitas simpanan BI (FASBI) dan deposito berjangka BI.“Tapi belum tentu juga karena itu tergantung investor,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi A. Sarwono di Jakarta, Senin 12 Maret 2012.Yang pasti, Hartadi menegaskan, BI akan menyerap lebih banyak ekses likuiditas jangka pendek yang ada di pasar guna menekan tekanan laju inflasi akibat kenaikan harga BBM.“Sebenarnya kami melakukan open market [operasi pasar terbuka] biasa saja tapi ada kecenderungan akan ketat di jangka pendek. Karena kami akan serap lebih banyak pada instrumen jangka pendek."Pengelolaan likuiditas bersama stabilitas nilai tukar adalah beberapa bagian dari kebijakan yang biasa dipakai bank sentral guna mengantisipasi laju inflasi.Giro minimumDalam pengelolaan likuiditas, selain penaikan suku bunga, bank sentral juga bisa menaikkan giro wajib minimum (GWM) dalam menyerap ekses dana.Meski demikian, Hartadi menegaskan bahwa bank sentral belum akan menggunakan kebijakan GWM dalam waktu dekat.“Kebijakan GWM sudah ada di rencana, namun belum tentu akan kami eksekusi. Kalau GWM ini untuk menyerap likuiditas permanen, kalau tempores tidak perlu,” jelasnya.Hartadi menegaskan bank sentral terus melakukan kebijakan dalam menghadapi tekanan inflasi hingga pada investor dan pelaku pasar merasa tenang. Indikator utamanya adalah nilai tukar rupiah.“Sebenarnya pelemahan nilai tukar Indonesia sama dengan regional yang disebabkan karena akibat global. Namun tekanan terhadap Indonesia lebih besar akibat ketidakpastian harga BBM,” ujarnya. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper