JAKARTA: PT Bank CIMB Niaga Tbk mengerem laju ekspansi kredit pada semester I/2012 karena rendahnya pertumbuhan dana pihak ketiga.
Hingga akhir Juni 2012 perseroan mencatatkan penyaluran kredit secara konsolidasi sebesar Rp137,46 triliun, meningkat 18% dibandingkan dengan setahun yang lalu.
Kinerja anak usaha CIMB Group asal Malaysia tersebut di bawah ekspansi industri perbankan yang berhasil meningkatkan kredit sebesar 28% hingga akhir Juni.
Lebih terperinci penyaluran kredit itu disalurkan di segmen konsumer yang mencatatkan pertumbuhan 12% menjadi Rp39,5 triliun, komersial tumbuh 24% menjadi Rp50,72 triliun, korporasi tumbuh 13% menjadi Rp43 triliun dan syariah tumbuh 80% menjadi 4,24%.
Khusus untuk korporasi terlihat kredit modal kerja mengalami penurunan sebesar 7% menjadi Rp12,91 triliun, sementara itu pembiayaan investasi naik 25% menjadi Rp30,09 triliun
Arwin Rasyid, Presiden Direktur CIMB Niaga, mengatakan kinerja penyaluran kredit perseroan di bawah industri karena tingkat rasio intermediasi (loan to deposit ratio/LDR) perseroan sudah relatif tinggi.
“Mengapa tidak [CIMB Niaga tumbuh di bawah industri]. Yang penting NIM [margin bunga bersih] kami tetap naik. Sekarang kami mau tumbuh pelan tapi manageable seiring pertumbuhan dana,” ujarnya dalam paparan kinerja semester I/2012, Kamis (26/7/2012).
Perseroan mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp137,59 triliun, meningkat 11% dibandingkan dengan setahun lalu. Pertumbuhan DPK yang lebih rendah dibandingkan dengan kredit menyebabkan LDR meroket menjadi 98,83%.
Rasio intermediasi tersebut meningkat 5,41 basis points (bps) dibandingkan dengan setahun yang lalu yang tercatat 93,42%.Sementara itu, NIM perseroan naik 36bps menjadi 5,93% dibandingkan dengan setahun lalu 5,57%. (bas)