JAKARTA: PT Bank Mandiri Tbk memperbesar target mendapatkan pinjaman valuta asing menjadi US$480 juta setelah pada semester I lalu berhasil meraih US$250 juta yang di-bundling dengan penjualan obligasi rekapitalisasi senilai Rp1,8 triliun.
“Dari rencana semula kami akan melakukan peminjaman senilai US$350 juta dengan di-bundling penjualan obligasi rekapitalisasi senilai Rp2,7 triliun, kami tingkatkan menjadi US$450 juta-US$480 juta sampai akhir tahun ini,” ujar Pahala N. Mansury, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, hari ini.
Menurut Pahala, perseroan sedang melakukan penjajakan dengan beberapa bank untuk mengeksekusi pinjaman valuta asing serta penjualan obligasi rekap tersebut. Hasil pinjaman diharapkan bisa langsung disalurkan menjadi kredit valas sebelum 2012 berakhir.
“Pada semester I kredit valas Bank Mandiri tumbuh 8,5% karena ada kekhawatiran mengenai likuiditas. Namun dengan penambahan dana dari pinjaman valas itu, kami harapkan kredit valas bisa tumbuh sekitar 10% sepanjang 2012.,” ujarnya.
Dirut Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan perseroan baru saja menandatangani pinjaman valas senilai US$250 juta yang di-bundling dengan penjualan obligasi rekap senilai Rp1,8 triliun.Pinjaman itu diraih Bank Mandiri dari Standard Chartered dengan jangka waktu 3 tahun.
“Ini merupakan tahap awal bagi kami untuk menyelesaikan portofolio obligasi rekap. Jumlah yang dilepas memang belum banyak, tapi ini merupakan sinyal bagi pasar bahwa kami memiliki solusi untuk menyelesaikan obligasi rekap,” jelasnya. (yus)