Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS.COM,JAKARTA--PT Bank UOB Indonesia merealisasikan penyaluran kredit senilai Rp44,76 triliun di Kuartal I/2013, tumbuh 10,6% dibandingkan  periode  sama  tahun lalu sebesar Rp40,47 triliun.
 
Presiden Direktur UOB Indonesia Armand B. Arief mengatakan pertumbuhan kredit tersebut mendorong naiknya rasio keuangan perseroan dalam kurun waktu tiga bulan pertama 2013.
 
"Neraca keuangan perseroan hingga Maret 2013 mencatat laba bersih setelah pajak tahun berjalan sebesar Rp306,48 miliar, terutama diperoleh dari pendapatan bunga," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (1/5/2013).
 
Rasio kredit bermasalah perseroan atau non performing loan (NPL) gross tercatat sebesar 1,71% masih jauh di bawah ketentuan maksimum Bank Indonesia (BI) sebesar 5%.
 
Demikian pula, loan to deposit ratio (LDR) mencapai 91,48% per 31 Maret 2013. "Ini mengukuhkan peran intermediasi kami sebagai sumber pembiayaan ekonomi," tuturnya.
 
Sementara itu, bank juga mencatat peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp7,74 triliun kuartal I/2013.
 
Dia mengaku bank itu berhasil menjaga modal dan mengelola risiko seperti tercermin dalam rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17,40%, masih jauh di atas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 8%.
 
Permodalan perseroan mencapai Rp8,84 triliun hingga 31 Maret 2013.
 
Di sisi neraca, pada kuartal pertama tahun ini, pihaknya fokus pada pengelolaan likuiditas.
 
"Sementara dari sisi perseroan, kami juga tengah menyelesaikan persiapan akhir untuk pembaharuan sistem core banking sebagai bagian dari perbaikan infrastruktur dan teknologi informasi,” kata Armand.
 
Armand menambahkan bahwa setelah pembaharuan sistem yang diperkirakan selesai pada Juli tahun ini, bank akan memiliki platform yang lebih baik dalam mendukung strategi dan inisiatif bisnis.
 
Dengan demikian, katanya rencana pelepasan kredit pada paruh kedua tahun ini tetap mampu menjaga kualitas portofolio kredit dengan disiplin dan menerapkan prinsip kehati-hatian. (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper