Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menyerap US$1,218 miliar dalam lelang FX Swap yang digelar Kamis (25/7/2013) setelah mengalami permintaan lebih dari dua kali lipat yang mencerminkan tingginya minat pelaku pasar terhadap instrumen lindung nilai ini.
Dalam lelang FX Swap kedua ini Bank Indonesia (BI) menetapkan target indikatif US$600 juta, sementara penawaran yang masuk dari perbankan nasional mencapai US$1,493 miliar.
“Yang kami serap pada hari ini mencapai US$1,218 miliar,” ujar Direktur Komunikasi BI Peter Jacobs, Kamis (25/7/2013).
Peter menjelaskan FX Swap yang dimenangkan terdiri atas tiga tenor, yakni sebulan dengan nilai US$385 juta serta premi 45,779, tenor 3 bulan sebesar US$543 juta dengan premi 142,505 dan tenor 6 bulan sebesar US$290 juta dengan premi 329,431.
Dalam lelang kedua ini, bank sentral menyerap lebih banyak dibandingkan dengan lelang perdana sebesar US$600 juta. Pada lelang perdana jumlah penawaran yang masuk juga cukup besar mencapai US$1,24 miliar.
Lelang FX Swap merupakan bagian dari penguatan bauran kebijakan yang ditempuh BI, dan memiliki tiga tujuan, yakni penguatan operasi moneter, instrumen lindung nilai (hedging) dan pendalaman pasar melalui pembentukan harga yang lebih efisien dan transparan.
