Bisnis.com, NEW YORK - Bloomberg baru–baru ini melansir peringkat 15 perempuan chief executive officer pada perusahaan S&P 500 dengan pendapatan gaji termahal pada tahun fiskal terbaru.
Salah satu di antaranya adalah Mary Callahan Erdoes, CEO Asset Management Division JPMorgan Chase— pemimpin global dalam perbankan privat dan manajemen investasi dengan aset yang dikelola lebih dari US$1,3 triliun.
Dengan pendapatan gaji senilai US$14.75 juta, Erdoes menjadi wanita CEO termahal nomor 11 di Amerika Serikat.
Sebagai anggota Komite Eksekutif dan Operasi JPMorgan Chase & Co., Erdoes memimpin kemitraan strategis korporat dengan Highbridge Capital Management and Gávea Investimentos.
Erdoes yang lahir 13 Agustus 1967 ini juga menjadi wanita ke-24 paling berpengaruh berdasarkan Forbes. Menikah dengan Philip Erdoes, teman sekolahnya di Harvard Business School, dan dikaruniai 3 anak perempuan.
Mary menyelesaikan gelar sarjananya di Universitas Georgetown, jurusan Matematika, dia adalah satu-satunya perempuan yang menyelesaikan Matematika utama di universitas pada saat itu. Dia meraih gelar MBA di Harvard Business School.
Dia memulai karirnya dengan Stein Roe & Farnham, dan berkat neneknya Izzy dia bisa bekerja sembali sekolah. Dia kemudian pindah ke Bankers Trust, perusahaan keuangan, merchant banking, dan penjamin utang high-yield.
Sebelum bergabung dengan JP Morgan, dia bekerja di Meredith, Martin & Kaye, spesialisasi perusahaan penasihat pendapatan tetap, di mana dia bertanggung jawab untuk penelitian kredit, perdagangan, dan manajemen portofolio individu.
Pada 1996, ia bergabung dengan JP Morgan Asset Management sebagai kepala pendapatan tetap untuk high-net-worth individu, yayasan dan wakaf. Pada Maret 2005, dia diangkat CEO JP Morgan Private Bank. Dia disebut-sebut sebagai pengganti potensia Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase & Co.
Pada 2012 dia termasuk dalam daftar 50 Manusia Paling Berpengaruh dari Bloomberg Markets Magazine.
Pada Maret 2013, Business Insider memasukkan Mary pada daftar 25 wanita paling berpengaruh di Wall Street. Saat ini Mery juga menjabat sebagai anggota Dewan Dana AS untuk UNICEF.