Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Kredit Bank Nagari Tumbuh 12,5%

Sampai November 2013, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatra Barat atau Bank Nagari hanya mengucurkan kredit Rp12,2 triliun, atau hanya tumbuh 12,5%.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com,PADANG--Sampai November 2013, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatra Barat atau Bank Nagari hanya mengucurkan kredit Rp12,2 triliun, atau hanya tumbuh 12,5%.

Padahal penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh hingga 28%, atau Rp13,9 triliun dari DPK 2012 yang hanya Rp10,8 triliun. Menurunnya pertumbuhan kredit menyusul kebijakan Bank Nagari mengetatkan kucuran kredit untuk menekan likuiditas.

Direktur Pemasaran dan Syariah Bank Nagari Indra Wediana mengatakan kondisi ekonomi yang fluktuatif membuat bank mengambil kebijakan pengetatan. Karena jika tidak hati-hati mencairkan kredit maka resiko macet amat mengancam.

“Kondisi ekonomi sekarang sedang liar. Mau tak mau pertumbuhan ditekan. Saya kira semua perbankan melakukan itu. Bank Nagari juga mengerem pertumbuhan,” katanya kepada Bisnis, Senin (23/12/2013).

Dia mengatakan idealnya, tingginya DPK juga harus dibarengi dengan tumbuhnya kredit untuk mendapatkan laba. Sehingga tidak ada dana yang mengendap sementara bunga tetap jalan.

Namun, belum adanya kepastian ekonomi hingga tahun depan membuat perbankan mengambil sikap lakukan pengetatan. “Bank Nagari dalam posisi wait and see, dan tidak mau gegabah untuk melakukan pengembangan,” ujarnya.

Indra menyebutkan penyaluran kredit diprioritaskan pada sektor UMKM untuk meminimalisir resiko. Tahun ini, Bank Nagari mengucurkan kredit kepada 131.475 nasabah dalam bentuk Surat Utang Pemerintah (SUP), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE), dan Kredit Usaha Peternakan Sapi (KUPS).

“Penyaluran kredit hanya kami berikan melalui empat itu. Sehingga jika pun ada kredit macet, jumlahnya kan tidak besar,” katanya.

Dia mengatakan tahun depan Bank Nagari menambah program pengucuran kredit yakni Kredit Peduli Usaha Mikro (KPUM) bekerja sama dengan PT Jamkrida Sumbar sebagai penjamin pinjaman.

Sementara untuk aset, Indra memaparkan saat ini aset Bank Nagari tercatat tumbuh 22% atau Rp17,5 triliun dari aset tahun sebelumnya yang hanya Rp14,3 triliun.  

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper