Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan OJK Bikin Layanan Konsumen Terintegrasi

Kontribusi masyarakat sebagai pemilik dana sangat penting, sehingga mereka merasa perlu mendapatkan perhatian dan perlindungan dari OJK.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membidangi edukasi dan perlindungan konseumen Kusumaningtuti Sandryharmy meresmikan mobil literasi keuangan di Jakarta, Selasa (4/2). Mobil ini nantinya akan roadshow yang diopersikan oleh BCA di 8 lokasi di Jabodetabek yang ditujukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan. /bisnis.com
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membidangi edukasi dan perlindungan konseumen Kusumaningtuti Sandryharmy meresmikan mobil literasi keuangan di Jakarta, Selasa (4/2). Mobil ini nantinya akan roadshow yang diopersikan oleh BCA di 8 lokasi di Jabodetabek yang ditujukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Jasa Keuangan (OJK) meresmikan layanan konsumen terintegrasi untuk memberikan informasi lengkap kepada masyarakat.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono mengatakan pertumbuhan sektor keuangan yang pesat, karena semakin baiknya penguatan permodalan dan good corporate governance (GCG).

"Kontribusi masyarakat sebagai pemilik dana sangat penting sehingga kami rasa perlu mendapatkan perhatian dari OJK, untuk melindungi konsumen," tuturnya di Gedung Bank Indonesia, Kamis (6/2/2014).

Menurutnya, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah dibanding negara-negara lain, yakni hanya sekitar 21% dari total penduduk. Dominan masyarakat meletakkan dananya di bank dan asuransi.

OJK telah mempersiapkan program prioritas yang  berprinsip untuk mendorong sektor jasa keuangan. Lanjutnya, program prioritas itu menyediakan integrasi yakni untuk memperoleh informasi, menyampaikan informasi, pengaduan atau sengketa yang tak dapat diselesaikan dengan jasa keuangan.

Hingga Desember 2013, total pengaduan mencapai 7.655 layanan, yang terdiri dari 889 pengaduan, 496 penyampaian dan 6.271 permintaan. Dalam rentang sebulan, jumlah layanan OJK bertambah hingga 1.178 layanan. Total layanan OJK hingga Januari 2014 menjadi 8.637 layanan.

Kusumaningtuti mengungkapkan layanan ini memiliki fitur, trackable yakni bisa mengetahui progress penyelesian pengaduan yang disampaikan pada OJK dan  trackable yang mengetahui proses penyelesaian pengaduan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper