Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Jasa Keuangan (OJK) meresmikan layanan konsumen terintegrasi untuk memberikan informasi lengkap kepada masyarakat.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono mengatakan pertumbuhan sektor keuangan yang pesat, karena semakin baiknya penguatan permodalan dan good corporate governance (GCG).
"Kontribusi masyarakat sebagai pemilik dana sangat penting sehingga kami rasa perlu mendapatkan perhatian dari OJK, untuk melindungi konsumen," tuturnya di Gedung Bank Indonesia, Kamis (6/2/2014).
Menurutnya, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah dibanding negara-negara lain, yakni hanya sekitar 21% dari total penduduk. Dominan masyarakat meletakkan dananya di bank dan asuransi.
OJK telah mempersiapkan program prioritas yang berprinsip untuk mendorong sektor jasa keuangan. Lanjutnya, program prioritas itu menyediakan integrasi yakni untuk memperoleh informasi, menyampaikan informasi, pengaduan atau sengketa yang tak dapat diselesaikan dengan jasa keuangan.
Hingga Desember 2013, total pengaduan mencapai 7.655 layanan, yang terdiri dari 889 pengaduan, 496 penyampaian dan 6.271 permintaan. Dalam rentang sebulan, jumlah layanan OJK bertambah hingga 1.178 layanan. Total layanan OJK hingga Januari 2014 menjadi 8.637 layanan.
Kusumaningtuti mengungkapkan layanan ini memiliki fitur, trackable yakni bisa mengetahui progress penyelesian pengaduan yang disampaikan pada OJK dan trackable yang mengetahui proses penyelesaian pengaduan.