Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menargetkan pertumbuhan kredit 13%-15% pada tahun ini, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada tahun lalu 21,6%.
Sepanjang 2013, penyaluran kredit BCA tercatat Rp312,29 triliun, naik 21,6% dibandingkan dengan Rp256,77 triliun pada 2012. Pertumbuhan kredit hampir merata di semua segmen.
Pada tahun ini, BCA memproyeksi pertumbuhan kredit hanya pada kisaran 13%-15%. Khusus kredit konsumsi, target pertumbuhan kredit dipatok hanya pada angka 10%.
Kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) menjadi perhatian khusus karena segmen tersebut dinilai paling sensitif terhadap kondisi perekonomian nasional.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, mengatakan pengereman kredit dilakukan untuk menjaga rasio pembiayaan terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) tetap stabil, sebab, manajemen memproyeksi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini hanya sekitar 10%.
Pada akhir tahun lalu, LDR tercatat sebesar 75,4%, naik dibandingkan dengan 68,6% pada 2012.
“Kalau kredit tidak direm nanti LDR bisa engga karu-karuan,” katanya, Rabu (5/3/2014).
Jahja mengakui perlambatan target penyaluran kredit akan mempengaruhi perolehan laba pada tahun ini. Namun, BCA masih memiliki sumber pendapatan lain seperti pendapatan berbasis transaksi (fee based income).