Bisnis.com, JAKARTA--Japan International Cooperation Agency (JICA) menjalin kerjasama pinjaman dua tahap atau two-step loan PT Bank International Indonesia Tbk.
Fasilitas pinjaman yang disediakan oleh BII itu merupakan yang pertama diberikan JICA melalui program Private Sector Investment Finance (PSIF).
Dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (13/3/2014), JICA telah menjadi lembaga yang aktif menyediakan pembiayaan proyek infrastuktur di Indonesia.
Untuk proyek terkait, JICA melalui PSIF akan mendukung PT Japan Indonesia Economic Center (PT JIAEC). PT JIAEC bergerak di bidang pelatihan tenaga kerja dan agen bagi tenaga kerja non-terampil.
Sebagian besar tenaga kerja itu lulusan sekolah teknik menengah yang akan dilatih di Jepang sebagai “pekerja pelatihan”, dimana sebagian besar akan bekerja di beberapa pabrik di Jepang.
Setelah menamatkan pelatihan praktek selama tiga tahun di Jepang, siswa pelatihan akan kembali ke Indonesia dan umumnya akan dipekerjakan sebagai pengawas (supervisor) di anak perusahaan terkait di Indonesia.
Fasilitas pinjaman akan digunakan PT JIAEC untuk melakukan ekspansi bisnis, termasuk untuk pembangunan gedung sekolah yang ditujukan bagi pengembangan sumber daya industrial yang berkompeten. Untuk pelaksanaan proyek tersebut, JICA akan menyediakan pinjaman kepada PT JIAEC melalui BII.
Saat ini, ada sekitar 1.800 hingga 2.800 siswa pelatihan yang dikirim dari Indonesia ke Jepang setiap tahun di bawah program Japan’s Technical Intern Training dengan tujuan pelatihan keterampilan dan pengembangan sumber daya manusia.
Siswa pelatihan mendapatkan kesempatan praktek selama dua hingga tiga tahun di perusahaan kecil atau menengah di Jepang, dan diharapkan sekembalinya ke Indonesia, mereka dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan industri di Indonesia.
Di sisi lain, berbagai organisasi yang menerima siswa pelatihan menekankan bahwa pelatihan bahasa dan pelatihan kerja yang baik sebelum kunjungan ke Jepang sangat penting untuk memastikan kemampuan teknis siswa pelatihan dapat menyerap keterampilan yang diberikan selama mereka berada di Jepang.
Pada hari yang sama, BII juga menandatangani nota kesepahaman dengan Koperasi Mitra Kenshusei Indonesia (KMKI) untuk memberikan pembiayaan bagi para siswa pelatihan yang akan dikirim ke Jepang.
Didukung dengan kuatnya permintaan tenaga kerja teknis di Jepang, sejumlah siswa pelatihan yang dikirim PT JIAEC telah bertumbuh dengan baik, sekitar 15% setiap tahunnya.
Diperkirakan dalam waktu dekat jumlah siswa pelatihan yang dikirim dapat mencapai 4.000 siswa pelatihan setiap tahun.