Bisnis.com, JAKARTA - Genderang pesta demokrasi yang dilaksanakan tiap 5 tahun kembali hadir. Spanduk dan slogan untuk menggelar pemilihan umum (pemilu) yang jujur dan adil kembali muncul.
"Pemilu berarti kesempatan untuk merangkai harapan baru," ungkap Ketua Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono, Rabu (9/4/2014) malam.
Dia menjelaskan keputusan penting menyangkut perubahan akan terjadi jika masing-masing pribadi melakukan prosesi sakral di bilik suara. Melewati proses menusuk kertas pungutan suara, tanpa intervensi siapapun, lalu mencelupkan jari kelingking ke wadah berlumur tinta.
Pria yang lahir pada 14 November 1958 ini menuturkan bahwa pemilu menjadi peluang baru untuk melakukan perubahan menuju arah yang lebih baik, sekaligus beranjak dari stagnasi atau kebuntuan. Dia menilai, masing-masing individu wajib bertanggung jawab pada hak-hak suara yang diberikan selaku warga negara Indonesia.
Sigit yang kini diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk. juga menilai bahwa setiap individu dan perusahaan perlu melakukan hal-hal yang baru yang berguna bagi bangsa Indonesia.
Adapun bank dengan kode emiten BBCA, pada 2013 berhasil membukukan laba senilai Rp14,3 triliun, tumbuh 21,6% dari posisi Rp11,72 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.