Bisnis.com, JAKARTA - Seribuan pekerja Bank BTN menolak akuisisi Bank Mandiri terhadap tempat kerjanya itu dengan menggelar unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Minggu (27/4/2014).
Seribuan pekerja tersebut menduduki bundaran HI, setelah sebelumnya melakukan long march dari Menara BTN di Harmoni. Saat di bundaran HI mereka yang membawa poster dan sepanduk terus meneriakan yel-yel penolakan proses akuisisi.
Dalam pernyataan sikapnya, para pekerja mengatakan menolak keras rencana akuisisi Bank BTN dengan segala bentuknya dan menuntut pemerintah mengembalikan Bank BTN kepada khittah-nya pada awal pendirian, yaitu bank yang fokus pada pembiayaan perumahan.
Selain itu, mereka menuntut Menteri BUMN, Dahlan Iskan untuk mematuhi rekomendasi Presiden SBY agar menunda proses akuisisi Bank BTN sekaligus meminta Presiden SBY agar menindak tegas pembangkangan Dahlan.
Mereka juga menuntut Dahlan agar mencabut agenda 2 (kedua) RUPS LB Bank BTN pada tanggal 21 Mei mendatang, dan para pekerja menuntut Dahlan mengurangi serangan-serangan sekaligus komentar-komentar negatif kepada Bank BTN karena bisa memicu penurunan kinerja keuangan Bank BTN khususnya penurunan dana pihak ketiga (DPK).
Penanggungjawab aksi, Satya Wijayantara mengatakan setelah selesai pembacaan penyataan sikap, kami melepasan balon berwana merah putih sebagai simbol bahwa Bank BTN untuk masyarakat bukan untuk alat bisnis semata-mata.
“Bank BTN bukan sekadar alat bisnis, tpi Bank ini dibentuk untuk mensejahterkan rakyat melalui kredit perumahan rakyat (KPR),” tegasnya.