Bisnis.com, JAKARTA -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau dikenal dengan Adira Finance berhasil memperoleh pinjaman sindikasi untuk kedua kalinya dengan nilai US$ 300 juta.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Selasa (29/4/2014), disebutkan bahwa penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi tersebut berlangsung di Singapura, Senin (28/4).
“Sebelumnya, fasilitas pinjaman sindikasi yang pertama ditandatangani pada Nopember 2013 lalu. Kepercayaan investor yang kuat terhadap Perusahaan telah membuat fasilitas ini mengalami oversubscribed dari target awal yang senilai USD200 juta menjadi USD300 juta,” ujar keterangan resmi Adira Finance.
Disebutkan bahwa para investor asing, terutama dari Taiwan, Jepang dan India tertarik untuk berpartisipasi dalam fasilitas pinjaman sindikasi dengan tenor 3 tahun tersebut.
“Dalam pinjaman sindikasi ini, Adira Finance dibantu oleh The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd., dan Deutsche Bank AG yang bertindak sebagai mandated lead arrangers and book runners,” tambah keterangan tertulis Adira Finance.
Ditambahkan, sebelas bank lainnya yang turut memberikan dukungan dalam fasilitas ini adalah:
- CTBC Bank Co., Ltd., Singapore
- Mega International Commercial Bank Co., Ltd., Offshore Banking Branch
- State Bank of India, Singapore Branch
- Aozora Bank, Ltd.
- Chang Hwa Commercial Bank, Ltd., Singapore Branch
- First Commercial Bank, Offshore Banking Branch
- The Gunma Bank, Ltd.
- JA Mitsui Leasing, Ltd.
- Land Bank of Taiwan, Singapore Branch
- The Chugoku Bank, Ltd.
- E.S UN Commercial Bank, Ltd., Singapore Branch.
Pinjaman ini akan sepenuhnya di-hedge oleh Adira Finance ke dalam mata uang rupiah.
Hal itu dilakukan untuk memitigasi risiko terhadap fluktuasi nilai mata uang asing dan eksposur suku bunga mengingat sebagian besar kegiatan operasional perusahaan mengunakan jenis mata uang Rupiah.
“Kami gembira dengan kepercayaan investor asing kepada Adira Finance dengan memberikan dukungan atas fasilitas pinjaman sindikasi yang kedua ini mengingat pada bulan Nopember 2013 lalu perusahaan juga berhasil menerbitkan pinjaman sindikasi yang pertama senilai US$200 juta. Pendanaan dari pinjaman sindikasi ini akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung target pembiayaan baru tahun ini yang diproyeksikan tumbuh 8% - 10%,” papar Willy Suwandi Dharma, Direktur Utama Adira Finance.
Sementara itu, I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance, menyebutkan pihaknya akan terus melakukan diversifikasi sumber-sumber pendanaan untuk memperoleh struktur pendanaan yang optimal dan biaya dana (cost of fund) kompetitif.
Menurut Made, penerbitan pinjaman sindikasi ini merupakan salah satu inisiatif pendanaan perusahaan di samping penerbitan obligasi di pasar modal dan pinjaman perbankan lokal.
“Per tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memiliki total pinjaman sebesar Rp22,6 triliun di mana 50% merupakan obligasi dan sisanya adalah pinjaman perbankan lokal dan asing,” papar I Dewa Made Susila.