Bisnis.com, JAKARTA—Untuk memperkuat modal jangka panjang, PT Bank Bukopin Tbk. tengah merencanakan penerbitan saham baru (right issue) pada 2015.
Meski telah melakukan penawaran umum terbatas (PUT) III dalam rangka penerbitan saham kembali. Jumlah dana yang diperoleh dari PUT III senilai Rp730,12 miliar untuk 1,1 miliar saham biasa kelas B.
Direktur Keuangan Tri Joko Prihanto mengungkapkan dana segar tersebut digunakan tengah digunakan perseroan untuk ekspansi dan meningkatkan permodalan. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) usai melakukan aksi korporasi tersebut mencapai 16,1% dari posisi sebelumnya 15,12%.
“Rights issue akan dilakukan jika PT Bosowa Corporindo telah menguasai 30% saham di perseroan,” katanya, Minggu (25/5/2014)
Managing Direktor PT Bosowa Corporindo Sadikin Aksa mengakui bahwa nilai rencana akuisisi saham Bank Bukopin sudah disetujui izin dari pemegang saham. Dan kini masuk dalam tahap fit adan proper test dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selaku regulator.
“Kami sudah menyiapkan dana akuisisi dan nilainya kisaran sama dengan harga yang lama,” ungkapnya.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/8/PBI/2012 tentang kepemilikan saham bank umum. Sadikin mengungkapkan Bosowa hanya diizinkan untuk mengakuisisi 30% saham Bank Bukopin, sebab Bosowa dalam kategori badan hukum bukan lembaga keuangan .
Sedangkan untuk badan hukum bank dan lembaga keuangan bank diizinkan mengakuisisi bank hingga 40% dari modal bank. Namun, dalam ketegori perorangan bisa mengakuisisi hingga 20% dari modal bank umum konvensional.
Pada Maret 2014, total kredit yang disalurkan Bank Bukopin mencapai Rp48,8 triliun, tumbuh 2,74% dari posisi Rp47,5 triliun. Joko mengungkapkan pertumbuhan kredit perseroan dominan karena penyaluran pada sektor konsumer dan kredit UKM.
Adapun komposisi penyaluran kredit perseroan terdiri dari ritel mencapai Rp29,6 triliun, bulog Rp3,4 triliun dan komersial Rp15,8 triliun.
Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh perseroan mencapai Rp59,1 triliun hingga Maret 2014, turun hingga 3,75% dari posisi Rp61,4 triliun. Komposisi DPK perseroan yakni tabungan Rp14,3 triliun, giro Rp8,3 triliun dan deposito Rp36,5 triliun.