Bisnis.com, JAKARTA - Kajian Thomson Reuters dalam laporan State of the Global Islamic Economy (2013) menunjukkan total pengeluaran muslim dunia untuk keperluan makanan halal dan gaya hidup pada 2012 sebesar US$1,62 triliun dan diperkirakan akan meningkat menjadi US$2,47 triliun pada 2018.
Konsumen muslim mengeluarkan belanja untuk travel senilai US$137 miliar pada 2012 (tidak termasuk hajj/umrah), atau 12,5% dari pengeluaran global. Pengeluaran ini diprediksikan bertumbuh menjadi US$181 miliar pada 2018.
Secara regional, wisatawan dari negara-negara GCC (Gulf Countries Confereration), seperti Saudi Arabia, UEA, Kuwait, Qatar, Pman, dan Bahrain) merupakan negara-negara terbesar pengeluarannya, merepresentasikan 31% dari pengeluaran travel negara-negara muslim meski jumlah penduduk di negara itu hanya 3% dari penduduk muslim dunia.
Kawasan lain MENA (Middle East and North Africa) tidak termasuk GCC menguasai pangsa 25%, Asia Timur dan Asia Tenggara dengan pangsa 12%, serta Eropa Barat 11%. Sebagai perbandingan, pasar turis muslim lebih besar dibandingkan dengan pasar turis terbesar Amerika Serikat.