Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mengembangkan daerah tujuan wisata syariah yang meliputi Sumatera Barat, Riau, Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur Lombok dan Makassar.
"Penetapan destinasi syariah ini penting karena pariwisata syariah bukan hanya berupa daya tarik objek wisata religi atau tempat wisata ziarah semata, tetapi harus ada fasilitas pendukung, seperti hotel, restoran, spa maupun fasilitas lain yang memenuhi standar syariat Islam," kata Menparekraf Mari Elka Pangestu, Selasa (3/6/2014).
Mari mengatakan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki banyak peninggalan sejarah perkembangan Islam itu memiliki keunggulan dalam pengembangan wisata syariah.
General Manager Ogilvy Public Relations, Aries Nugroho menilai pariwisata syariah dinilai bukan hanya seputar masjid dan makanan halal, tetapi juga membutuhkan dukungan infrastuktur.
"Bukan hanya kedua hal itu, halal memang checkpoint dan berkata assalamualaikum itu Islam, tetapi harus didukung infrastuktur," katanya.
Terkait dengan promosi, dia menyebutkan harus dilakukan dengan dua cara, baik online melalui sosial media maupun offline dari mulut ke mulut atau melalui cerita (storytelling).