Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Cigna berupaya memaksimalkan akses distribusi untuk untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
Salah satunya dengan menambah jumlah pegawai untuk layanan langsung maupun melalui telepon (telemarketing).
Untuk tahun ini, Asuransi Cigna memiliki 1.000 telemarketer, dan lebih dari 1.000 penjual asuransi.
Rencananya, perusahaan yang berkantor pusat di Bloomfield, Connecticut, Amerika Serikat ini berencana menambah 500 orang pegawai pelayanan langsung (face to face advisor) pada tahun ini.
Setiap tahunnya, Asuransi Cigna akan menambah petugas pelayanan langsung sebanyak 500 orang, pegawai telemarketing 1.000 orang, dan penjual asuransi sekitar 1.000 orang.
Menyadari pentingnya akses call center, Cigna tidak ragu untuk berinvestasi pada teknologi yang tinggi, manajemen yang handal, dan karyawan yang profesional.
“Kami akan memaksimalkan semua akses distribusi, termasuk melalui telemarketing, kemitraan, dan broker. Khusus untuk telemarketer, kami punya target ambisius untuk menggenjot performa sumber daya manusianya,” tekan Tim Shield, CEO Asuransi Cigna di Jakarta, Selasa (9/9).
Berdasarkan studi konsumen yang dilakukan Cigna baru-baru ini, telemarketing sendiri merupakan jalur distribusi penjualan produk-produk asuransi yang disukai mayoritas responden yang disurvei.
“Sebagai pionir telemarketing dalam industri asuransi, PT Asuransi Cigna yang merupakan organisasi customer centric yang dilengkapi dengan CITAS (Cigna Indonesia Telemarketing Advance System), dan kemampuan customer value management (CVM),” ungkap Julian Mengual, Chief Sales & Marketing Officer PT Asuransi Cigna, seperti dikutip dalam websitenya.