Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana menggenjot penyaluran kredit sektor properti yang sempat lesu akibat kebijakan penerapan aturan loan to value (LTV) di penghujung tahun ini.
Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan perseroan berencana menggenjot sektor properti dengan cara menurunkan suku bunga hingga 0,5%.
Penurunan itu dilakukan setelah sebelumnya, BCA juga menurunkan bunga deposito dari 9,25% menjadi 9%. Lalu diturunkan lagi 0,50% atau menjadi 8,5%.
“Kami menilai sektor properti perlu didorong untuk bangkit. Karena kalau properti berkembang, industri lain ikut tumbuh,” katanya, Rabu (24/9/2014)
Dia menyebutkan pertumbuhan sektor properti akan menjaga serapan tenaga kerja, sebab sektor itu berkaitan erat dengan sejumlah bidang lain seperti industri semen, industri kaca, dan kayu yang menyerap tenaga kerja buruh dalam jumlah besar.
Situs resmi perseroan mencatat suku bunga dasar kredit KPR per 31 Agustus 2014 tercatat 10,5%. Dengan penurunan bunga kredit itu, Jahja mengharapkan ada kenaikan kredit di sektor properti. Penyaluran KPR BCA sampai Juni 2014 sebesar Rp52,8 triliun atau tumbuh 9% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp48,5 triliun.