Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA BANK: Pertumbuhan Laba Bank Umum Melambat

Indikasi masih tertekannya kinerja sejumlah bank umum di kuartal III/2014 agaknya sudah dapat dibaca dari pencapaian industri perbankan hingga Agustus 2014.

Bisnis.com, JAKARTA—Indikasi masih tertekannya kinerja sejumlah bank umum di kuartal III/2014 agaknya sudah dapat dibaca dari pencapaian industri perbankan hingga Agustus 2014.

Menurut data yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba bersih bank umum konvensional pada Agustus 2014 tercatat Rp75 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2013 yang hanya mencapai Rp70,7 triliun. Meskipun begitu jika dilihat dari pertumbuhan laba bersih, pencapaian pada pada Agustus 2014 lebih rendah ketimbang periode yang sama 2013.

Pada Juli 2013 laba bersih bank umum konvensional tercatat Rp59,3 triliun, sedangkan pada Juli 2014 laba bersih mencapai Rp65,9 triliun. Artinya, secara month to month, dari Juli ke Agustus 2013 laba bersih bank tumbuh 19,2%, sedangkan pertumbuhan pada periode yang sama 2014 hanya 13,8%.

Pendapatan bunga bank umum pada Agustus 2014 tercatat Rp365,4 triliun, lebih tinggi ketimbang Agustus 2013 yang hanya mencapai Rp289 triliun. Adapun beban bunga pada Agustus 2014 tercatat Rp187,6 triliun, lebih tinggi ketimbang Agustus 2013 yang tercatat sebesar Rp133,1 triliun. Net interest income (NII) yang dibukukan bank umum pada Agustus 2014 mencapai Rp177,7 triliun.

Biaya operasional yang harus ditanggung bank hingga Agustus 2014 juga naik signifikan dibandingkan tahun lalu. Jika pada Agustus 2013 Rp161,9 triliun, maka pada periode yang sama 2014 jumlahnya membengkan menjadi Rp185,8 triliun. Namun situasi itu sedikit teredam dengan kenaikan pendapatan operasional. Pada Agustus 2014 pendapatan operasional yang dibukukan bank umum mencapai Rp102,6 triliun, sedangkan pada Agustus 2013 hanya Rp91,5 triliun.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis 1B OJK Lucky F. A. Hadibrata menegaskan kondisi perbankan sejauh ini masih positif. Rasio kecukupan modal bank hingga Agustus 2014 masih berada di level tinggi, mencapai 19,52% yang didominasi oleh komponen modal inti.

Demikian pula dengan sejumlah rasio rentabilitas. Return on assets (ROA) dan net interest margin (NIM) pada Agustus 2014 masing-masing tercatat 2,9% dan 4,2%. “Efisiensi perbankan juga relatif stabil, BOPO (rasio biaya operasional dengan pendapatan operasional) masih tetap di 76,4%,” ujarnya di Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Dia menambahkan risiko likuiditas perbankan sejauh ini masih rendah. Meskipun loan to deosit ratio (LDR) menurun, namun masih ada potensi risiko likuiditas sejalan dengan ketergantungan atas pendanaan non inti serta rasio deposan inti yang masih cukup.

“Indikator perbankan di dashboard OJK masih hijau (baik), kami juga sudah memiliki outlook 2015,” kata Lucky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper