Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta industri perbankan lebih terlibat dalam pembiayaan untuk proyek-proyek energi alternatif seperti pembangkit listrik mikrohidro.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan saat ini sejumlah bank telah mulai menyalurkan kredit ke sektor tersebut, namun jumlahnya masih terbatas.
Kurangnya aliran kredit ke sektor energi alternatif diakui Muliaman terjadi karena para pelaku di industri perbankan belum terlalu memahami potensi dan risiko bisnis di sektor ini.
Oleh karena itu, OJK berencana melakukan training kepada para bankir terkait pembiayaan ke sektor energi alternatif.
Selain itu, OJK juga meluncurkan roadmap keuangan berkelanjutan yang memuat rencana-rencana regulator untuk mendorong penyaluran pembiayaan ke sektor yang menumbuhkan ekonomi secara berkelanjutan.
“Sebetulnya bidang ini belum begitu dipahami oleh banyak pihak. Oleh karena itu kami buatkan buku pedoman dan program-program yang disebut dengan roadmap,” ujarnya, Jumat (5/12/2014).
Menurut Muliaman, di antara subsektor yang potensial dibiayai adalah pembangkit listrik tenaga air. Wilayah Indonesia yang terdiri atas kawasan perairan memungkinkan proyek pembangkit listrik berskala kecil dan menengah dapat dikembangkan.
Selain proyek pembangunan pembangkit listrik mikrohidro, proyek lain yang dapat dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga surya.