Bisnis.com, PADANG -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat memperkirakan inflasi daerah tersebut untuk Desember 2014 berkisar 2,03%.
Kepala Divisi Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Provinsi Sumbar Erwin Syafii mengatakan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi bulan November lalu masih menyebabkan inflasi tinggi di Sumatra Barat.
"Dampak kenaikan harga BBM bersubsidi masih menjadi penyebab inflasi di Sumbar meski sudah agak mereda," ujar Erwin, Rabu (31/12/2014).
Ia memperkirakan dampak kenaikan BBM bersubsidi yang menyebabkan meningkatnya harga kebutuhan pokok, biaya ongkos transportasi dan harga-harga lainnya masih akan berlanjut hingga bulan berikutnya.
Selain dampak kenaikan BBM, kenaikan tarif dasar listrik ikut mempengaruhi laju inflasi.
Bahkan untuk year on year, Bank Indonesia memperkirakan inflasi Sumbar menembus dua digit atau 10,9% sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya 10,87%.
Selain itu, inflasi juga disebabkan naiknya harga beras di pasaran yang disebabkan cuaca buruk sehingga petani tidak dapat menjemur gabah. Dampaknya produksi beras di Sumbar ikut berkurang.