Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 BUMN Ini Dicoret dari Daftar Penerima PMN

Sebanyak tiga BUMN resmi dicoret oleh Komisi VI DPR dari daftar penerima penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp37,27 triliun yang diusulkan oleh Kementerian BUMN pada tahun ini.nn
DPR mencoret tiga BUMN dari daftar penerima PMN yaitu PT Bank Mandiri Tbk. (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Djakarta Lloyd./Ilustrasi Sidang paripurna DPR-Jibiphoto
DPR mencoret tiga BUMN dari daftar penerima PMN yaitu PT Bank Mandiri Tbk. (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Djakarta Lloyd./Ilustrasi Sidang paripurna DPR-Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak tiga BUMN resmi dicoret oleh Komisi VI DPR dari daftar penerima penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp37,27 triliun yang diusulkan oleh Kementerian BUMN pada tahun ini.

BUMN yang dicoret itu adalah PT Bank Mandiri Tbk. (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Djakarta Lloyd. Bank Mandiri diusulkan memperoleh Rp5,6 triliun, RNI Rp280 miliar dan Djakarta Lloyd Rp350 miliar. (BACA: PMN, Urgensi, Strategi,  dan Alokasinya)

Sebelumnya, pihak Bank Mandiri (BMRI) berencana menggunakan dana PMN untuk penguatan struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit dan pemenuhan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pemenuhan Basel III.

Di samping itu, PMN juga akan digunakan untuk mendukung BMRI menjadi regional bank seiring implementasi masyarakat ekonomi Asean (MEA). BMRI disebut oleh Menteri BUMN Rini Soemarno agar dapat menjadi Qualified Asean Banking (QAB).

PMN yang bakal diberi oleh pemerintah akan memberikan ruang ekspansi kredit yang lebih besar kepada BMRI hingga mencapai Rp164 triliun pada 2020.

PMN sebesar Rp5,6 triliun akan memberikan leverage kredit sebesar Rp74 triliun pada tahun ini. Kredit BMRI diproyeksikan mencapai Rp1.516 triliun pada 2020 atau meningkat Rp164 triliun dibandingkan tanpa right issue senilai Rp1.352 triliun.

Dalam Nota Keuangan Rancangan APBN 2015, BMRI disebut dapat memperoleh manfaat PMN untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang strategis, melakukan kegiatan advisory, kegiatan penyiapan proyek dan mendorong pengembangan skema KPS dalam pembiayaan infrastruktur.

Sementara itu, Djakarta Lloyd disebut dalam Nota Keuangan dapat menggunakan PMN itu untuk merevitalisasi beberapa kapal yang sudah dalam keadaan rusak dan membeli 1 kapal baru handymax.

Di samping itu, RNI disebut dalam Nota Keuangan dapat menggunakan dana PMN itu untuk memperbaiki dan meningkatkan fasilitas on farm pabrik gula, meliputi infrastruktur lahan perkebunan tebu yang terdiri atas sarana dan prasarana lahan perkebunan.

Selain itu juga untuk meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi produksi tanaman atau perkebunan tebu dan kualitas rendemen di PG Jatitujuh Majalengka dan PG Subang Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper