Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2015, Krakatau Steel Bidik Penjualan Baja 2,8 Juta Ton

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., perusahaan baja milik negara, membidik volume penjualan baja sebesar 2,8 juta ton pada 2015 atau meningkat sekitar 21% dibandingkan dengan 2,3 juta ton pada 2014.

Bisnis.com, JAKARTA--- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., perusahaan baja milik negara, membidik volume penjualan baja sebesar 2,8 juta ton pada 2015 atau meningkat sekitar 21% dibandingkan dengan 2,3 juta ton pada 2014.

Pada tahun lalu, volume penjualan emiten berkode saham KRAS itu mencapai 2,31 juta ton atau turun 2,5% dibandingkan dengan 2,37 juta ton baja pada 2013. Direktur Utama Krakatau Steel Irvan Hakim mengatakan perseroan fokus terhadap produksi dan penjualan baja jenis hot rolled coil (HRC) yang harganya turun lebih rendah.

Harga jual rata-rata baja canai panas (HRC) itu turun 3,1% pada 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan harga itu lebih rendah dibandingkan dengan penurunan harga jual jenis baja lainnya.

Produk baja jenis lainnya seperti cold rolled coil (CRC) turun 5,3%, wire rod 7,4%, baja tulangan (steel bars) turun 6,2% dan baja profil (steel sections) turun 6,1% secara year-on-year pada 2014.

“Penjualan baja HRC naik 13,2% menjadi 1.313.387 ton seiring dengan meningkatnya utilisasi kapasitas HRC dari 76% menjadi 78%. Sedangkan produksi cold rolled coil (CRC) turun 8,7% dari 567.629 ton menjadi 518.171 ton seiring kebijakan perusahaan yang mengoptimalkan penjualan HRC,” papar Irvan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/3).

Penurunan volume penjualan juga terjadi pada produk baja yang dihasilkan anak perusahaan, berupa baja tulangan (steel bars) sebesar 18,5% (yoy) menjadi 200.074 ton, baja profil (steel sections) sebesar 48,5% menjadi 42.525 ton, dan pipa baja (steel pipes) menurun sebesar 39,4% menjadi 50.464 ton.

Penurunan penjualan baja profil (steel sections) dan pipa baja yang drastis ini disebabkan oleh membanjirnya impor baja boron pada semester I/2014 dan rendahnya harga jual rata-rata produk tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper