Bisnis.com, PADANG—.Otoritas Jasa Keuangan menilai Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sumatra Barat punya potensi berkembang meski memiliki keterbatasan modal.
Deputi Kepala Perwakilan OJK Sumbar Bob Haspian meminta pelaku industri BPR di daerah tersebut untuk lebih giat menggenjot kinerja karena potensi berkembang masih terbuka lebar.
“Saya kira BPR kita (Sumbar) tidak perlu terlalu khawatir menghadapi ketatnya persaingan bank, karena ada keunikan yang membuatnya tetap bisa bertahan,” katanya Jumat (27/3/2015).
Keunikan tersebut berupa karakteristik BPR yang berasal dari lumbung piti nagari (LPN) sehingga memiliki muatan lokal dan pangsa pasar yang jelas.
Dia mengatakan sebagian besar dari 101 BPR yang ada di daerah itu berasal dari lembaga keuangan mikro LPN. Kondisi itu membuat pemegang saham BPR tidak dimonopoli oleh individu atau kelompok individu.
Sisi negatifnya, karena dimiliki oleh banyak orang, pemegang saham sulit menambah modal, sehingga pengembangan BPR terhambat.
“Kalau di luar Sumbar, umumnya BPR berada di kota-kota besar. Di sini beda, BPR berada di pelosok-pelosok nagari (desa). Itu potensi bagi BPR, karena basisnya komunitas masyarakat,” katanya.
Dia meyakini dengan kondisi demikian, BPR Sumbar akan lebih tahan banting menghadapi persaingan bank, asalkan manajemen fokus menggarap pasar-pasar yang sudah mereka miliki di wilayahnya. []