Bisnis.com, JAKARTA--Konversi PT Bank Aceh dari bank pembangunan daerah menjadi bank umum syariah diperkirakan selesai selambat-lambatnya pada tahun 2018.
Direktur Utama Bank Aceh Busra Abdullah mengatakan perseroan berencana untuk beralih sistem operasionalnya menjadi sistem syariah supaya sesuai dengan budaya masyarakat Serambi Mekkah yang menjalankan syariah Islam.
"Bank Aceh masih tetap, cuma sistem operasionalnya menjadi syariah. Kami masih dalam proses dan butuh waktu bisa sampai tiga tahun. Enggak mungkin bisa selesai tahun ini," ucapnya di Jakarta, Senin (13/4).
Busra menjelaskan proses konversi menjadi bank syariah membutuhkan waktu yang cukup lama karena perseroan harus meninjau kesiapan dari berbagai macam aspek, seperti persiapan infrastruktur teknologi informasi (TI) dan sumber daya manusia yang memadai. Selain itu, studi kelayakan juga memakan waktu.
Gubernur Provinsi Aceh sendiri akan segera membentuk tim yang akan mempersiapkan proses konversi ini. Begitu pula dengan Bank Aceh juga akan membentuk tim internal yang akan melakukan studi banding, studi kelayakan, persiapan dari segi TI dan SDM.
Namun, konversi menjadi bank syariah, menurut Busra, bisa rampung sebelum tahun 2018. Bank Aceh telah melakukan beberapa usaha untuk mempercepat proses ini, antara lain dengan meminta bantuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Aceh.
"Ada step-step yang harus kami lalui dan kami tidak bisa melanggar. Bagi OJK, kalau bisa dipercepat ya ikuti kondisi. Yang terpenting saat kami sudah melakukan konversi, kami betul-betul aman dan nyaman," ujarnya.
Saat ini, Busra menyebutkan modal inti yang dimiliki perseroan senilai Rp1,7 triliun dengan rasio kecukupan modal sebesar 17%. Sedangkan modal inti UUS Bank Aceh senilai Rp300 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi bank yang dilaporkan ke OJK, total kredit dan pembiayaan yang disalurkan Bank Aceh mencapai Rp11,11 triliun, sebanyak 14% diantaranya merupakan portofolio pembiayaan syariah. Adapun perolehan laba bersih Bank Aceh mengalami kenaikan tipis menjadi Rp39,78 miliar pada 2014 dari posisi 2013 sebesar Rp378,98 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
