Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahan asuransi jiwa patungan dari Jerman, PT Asuransi Allianz Life Indonesia mencatatkan pertumbuhan investasi 766% sepanjang 2014. Hasil investasi perusahaan tumbuh dari Rp353 miliar menjadi Rp3,06 triliun.
Alan T Darmawan, Direktur Investasi Allianz Life Indonesia menjelaskan pihaknya membagi penempatan investasi berdasarkan sumber perolehan. Setidaknya terdapat empat kelompok sumber dana yakni produk tradisional, unitlink, asuransi kumpulan serta dana pensiun.
"[Secara total investasi Allianz] Sebanyak 30% ditempatkan di deposito, 34% saham, 27% reksadana dan 8% di surat berharga," jelas Alan di Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Apabila dilihat dari sumber dana seperti produk tradisional, Allianz Life menempatkan 42% di deposito, saham 3%, reksadana 38% dan surat berharga 17%.
Adapun untuk produk unit linked, Alan melanjutkan, kebanyakan dana diletakan di instrumen investasi saham 66%. Diikuti oleh reksadana 16%, deposito 15%, dan surat berharga 3%.
Sementara itu, asset under management tumbuh 23% dari Rp19,97 triliun menjadi Rp24,56 triliun. Sedangkan pendapatan operasi perusahaan berhasil diperoleh sebesar Rp1 triliun.
Rasio risiko atas modal (RBC) perusahaan tercatat masih sangat kuat jauh diatas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan sebesar 120%. RBC Allianz Life akhir tahun lalu tercatat 455%.