Bisnis.com, JAKARTA - Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia (LKTBI) pada 2014 mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) merupakan opini terbaik bagi sebuah laporan keuangan.
"Berbeda dengan laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya, LKTBI Tahun 2014 disusun berdasarkan Kebijakan Akuntansi Keuangan Bank Indonesia (KAKBI), yang baru berlaku sejak 1 Januari 2014," ujarnya di Gedung BI, Senin (25/5/2015).
KAKBI adalah standar akuntansi khusus untuk BI dalam penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan BI yang disusun oleh komite penyusun KAKBI yang independen yang beranggotakan figur terhormat dan kompeten dalam bidang akuntansi di Indonesia.
Sebelumnya, LKTBI disusun berdasarkan Pedoman Akuntansi Keuangan Bank Indonesia (PAKBI), yang disusun dan ditetapkan oleh bank sentral.
Perolehan opini WTP tersebut mencerminkan bahwa KAKBI dapat diterima sebagai standar akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan BI. "Memaknai laporan keuangan BI hendaknya berangkat dari tujuan BI sebagaimana diamanatkan Undang-Undang tentang Bank Indonesia, yakni mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah," ucapnya.
LKTBI per 31 Desember 2014 audited menunjukkan total aset/liabilitas senilai Rp1.812,8 triliun.
Sepanjang 2014, BI mencatat surplus setelah pajak sebesar Rp41,2 triliun. urplus bersih yang diperoleh bank sentral pada tahun lalu mengalami pertumbuhan sebesar 10,2% dari tahun 2013 yang senilai Rp37,4 triliun.