Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Syariah Bukopin (BSB) bersiap untuk naik kelas dari bank umum kegiatan usaha (BUKU) I menjadi BUKU II.
Direktur Bisnis BSB Aris Wahyudi mengatakan perseroan saat ini memiliki modal inti senilai Rp650,37 miliar. Dengan demikian, perseroan memerlukan tambahan modal sekitar Rp350 miliar untuk bisa naik BUKU.
"Saat ini kami sudah bikin tim yang beberapa kali meeting dengan induk kami. Bank Bukopin komitmen mendukung untuk kami bisa naik BUKU," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Seperti diketahui BSB baru saja meraih tambahan modal dari induk, PT Bank Bukopin Tbk senilai Rp100 miliar.
Setelah mendapatkan suntikan modal tersebut, porsi saham Bank Bukopin menjadi 89,07% dari posisi 86,2% dan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perusahaan naik menjadi 17% dari posisi sebelumnya 14,5%.
Selain penambahan modal dari induk, BSB juga berencana untuk mencari partner strategis. Aris menyebut perseroan tidak menutup kemungkinan untuk mencari partner strategis dari luar negeri.
Dengan naik BUKU menjadi BUKU II, BSB mengincar untuk dapat mengembangkan layanan dan produknya setara dengan Bank Bukopin, seperti menyediakan layanan internet dan SMS banking serta menjadi bank devisa.
"Saaya berharap akhir tahun ini bisa selesai prosesnya. Minimal eksekusi awal tahun," lanjut Aris.
Direktur Utama BSB Riyanto mengatakan perseroan merencanakan untuk naik BUKU karena dalam kondisi ekonomi seperti sekarang ini, bisnis perbankan membutuhkan permodalan yang kuat.