Bisnis.com, PEKANBARU – Asuransi Generali berhasil membukukan nilai premi mencapai Rp934 miliar sepanjang semester I/2015, dan pendapatan ini tercatat tumbuh 20% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Group Head Marketing Asuransi Generali Indonesia Wianto Chen mengatakan di tengah kondisi perekonomian global yang menunjukkan pelemahan, perusahaan asuransi yang berasal dari Italia itu berhasil tumbuh lebih tinggi dibandingkan rerata pertumbuhan premi asuransi nasional.
“Kalau dari data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia pertumbuhan premi rata-rata perusahaan asuransi di Indonesia itu sekitar 13%, Generali berhasil tumbuh lebih dari itu mencapai 20%,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (23/9/2015).
Total pendapatan premi yang didapatkan senilai Rp934 miliar itu kata Wianto, masih didominasi dari pendapatan produk unit link yang tumbuh sebesar 23%, sementara produk non unitlink tumbuh sebesar 13%.
Dia mengatakan sampai saat ini pendapatan premi terbesar masih disumbang lewat distribusi melalui bank rekanan (bancassurance) yang berkontribusi sebesar 46%, disusul lewat keagenan dari sekitar 11.000 agen dengan kontribusi 35%. Sisanya sebesar 19% didapatkan perusahaan dari bisnis grup.
Salah satu strategi yang dijalankan perusahaan hingga berhasil membukukan pertumbuhan premi lebih besar dari rerata nasional ini menurut Wianto, yaitu melakukan terobosan pada pelayanan dengan mengubah hampir keseluruhan aktifitas pendaftaran hingga klaim menjadi otomasi atau ke arah sistem digital.
“Kami melakukan sesuatu yang bisa dikatakan manuver dalam pelayanan yaitu menerapkan digital platform pada sistem kepesertaan, rincian benefit, hingga klaim dan ini sangat memudahkan serta menguntungkan bagi peserta kami,” katanya.
Adapun Asuransi Generali Indonesia telah membukukan premi senilai Rp1,8 triliun sepanjang 2014 lalu dan telah menargetkan mampu mendapatkan market share asuransi sebesar 2,5% - 3% sampai akhir tahun mendatang.