Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Masih Turun, Bank Jatim Bukukan Rp696,5 M

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. membukukan laba bersih senilai Rp696,49 miliar hingga kuartal III/2015.
Bank Jatim./JIBI
Bank Jatim./JIBI

Bisnis.com,JAKARTA—PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. membukukan laba bersih senilai Rp696,49 miliar hingga kuartal III/2015.

Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim Su’udi mengatakan laba bersih per September 2015 ini memang masih terjadi penurunan seiring dengan kondisi perekonomian yang tumbuh melambat. 

Menurutnya dalam kondisi tersebut, Bank Jatim perlu mencadangkan dana lebih besar untuk mengantisipasi risiko kredit, yang memang bakal menggerus laba.

“Sedikit penurunan laba. Karena beberapa faktor. Cuma kami masih punya keyakinan tiga bulan terakhir ini masih sesuai RBB [Rencana Bisnis Bank],” katanya saat pemaparan kinerja kuartal III/2015, Selasa (20/10/2015).

Hingga bulan kesembilan tahun ini, Bank Jatim membukukan laba bersih senilai Rp696,49 miliar atau turun 6,24% secara year on year (y-o-y) dari sebelumnya Rp742,89 miliar.

Penurunan laba ini, kata Su’udi, terjadi karena perseroan meningkatkan pencadangan dana untuk mengantisipasi peningkatan kredit yang bermasalah. Terbukti, per September kemarin coverage ratio Bank Jatim meningkat menjadi 84% dari posisi Juni lalu 75%.

Naiknya coverage ratio ini juga karena kenaikan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) Bank Jatim. Per kuartal III/2015, NPL gross Bank Jatim sebesar 4% atau meningkat hingga 66 bps dari periode yang sama tahun lalu 3,34%.

Kemudianm turunnya laba Bank Jatim juga terjadi karena kenaikan beban bunga lebih tinggi dari pendapatan bunga. Pendapatan bunga Bank Jatim tercatat meningkat 18,6% secara y-o-y menjadi Rp3,48 triliun dari Rp2,93 triliun, sedangkan beban bunga naik 34,88% secara y-o-y menjadi Rp1,1 triliun dari Rp817,27 miliar.

Dengan demikian, pendapatan bunga bersih perseroan per September 2015 hanya meningkat 12,32% secara y-o-y menjadi Rp2,38 triliun dari Rp2,11 triliun.

Meski menurun, Su’udi optimistis target pertumbuhan laba hingga akhir tahun sebesar 15%-17% bakal tercapai karena kredit diprediksi bakal membaik pada akhir tahun ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper