Bisnis.com, JAKARTA-- Otoritas Jasa Keuangan mencatat hingga triwulan III/2015 piutang pembiayaan hanya tumbuh 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hingga September 2015 piutang perusahaan pembiayaan sebesar Rp371,54 triliun tumbuh dari capaian September 2014 yang tercatat Rp366,20 triliun.
Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menuturkan capaian ini sudah diperkirakan oleh pelaku industri.
"Mereka kan (perusahaan pembiayaan) sudah sesuaikan target [pembiayaan akan menurun]," kata Dumoly di Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Otoritas mencatat hingga September, pembiayaan sewa guna usaha yang tumbuh secara stabil. Tercatat pembiayaan tipe ini hingga triwulan III/2015 sebesar Rp115,01 triliun sementara di Desember 2014 baru Rp110,95 triliun.
Sementara anjak piutang tercatat hingga September 2015 sebesar Rp10,25 triliun tumbuh dari capaian Desember 2014 yang baru Rp9,4 triliun. Pembiayaan kartu kredit juga mencatatkan capaian yang positif menjadi Rp71 miliar padahal akhir tahun pembiayaan ini baru Rp29,49 miliar atau tumbuh 140,75%.
Akan tetapi pembiayaan konsumen yang selama ini menjadi penopang utama pertumbuhan industri naik lebih pelan. Hingga September 2015 total piutang pembiayaan konsumen mencapai Rp246,2 triliun naik tipis 0,16% (y-t-d) dari capaian akhir Desember 2014 sebesar Rp245,8 triliun.
Pertumbuhan piutang pembiayaan ini sejalan dengan kenaikan aset. Pada Desember 2014 total aset perusahaan pembiayaan mencapai Rp420,44 triliun. Sementara hingga September 2015 hanya naik 0,9% menjadi Rp444,26 triliun.
Sementara laba perusahaan pembiayaan tercatat sebesar Rp8,3 triliun. Jumlah ini terdiri perusahaan pembiayaan yang mencatatkan laba sebesar Rp10,59 triliun sedangkan yang mencatatkan rugi hingga September 2015 sebesar Rp2,2 triliun.