Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Bawah Prediksi Asosiasi

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia mengatakan capaian kinerja perusahaan pembiayaan hingga triwulan III/2015 lebih rendah dari harapan industri
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia mengatakan capaian kinerja perusahaan pembiayaan hingga triwulan III/2015 lebih rendah dari harapan industri.

Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia mengatakan capaian ini di bawah prediksi. Walau telah memperkirakan akan terjadi perlambatan, 6asosiasi memperkirakan aset industri pembiayaan masih dapat tumbuh sebesar 5% hingga akhir tahun.

"(Sementara itu target) untuk piutang pembiayaan dapat tumbuh minimal sama dengan tahun lalu sekitar 2%-3%," kata Suwandi, Kamis (29/10/2015).

Suwandi mengharapkan disisa waktu industri dapat mengejar target pembiayaan seiring percepatan belanja yang dilakukan pemerintah. Dia mengatakan sebelumnya pertumbuhan pembiayaan sangat tergantung dengan sektor industri yang berkembang dan pertumbuhan ekonomi. Saat ini dengan banyaknya ruang yang dapat dibiayai seiring pelonggaran kebijakan dari OJK, industri pembiayaan diharapkan dapat terus tumbuh positif.

"Saat ini telah digagas benyak Pokja seperti pembiayaan maritim, ekonomi kreatif dan lainnya, tapi tentu hasilnya tidak instan," katanya.

Otoritas Jasa Keuangan mencatat hingga triwulan III/2015 piutang pembiayaan hanya tumbuh 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga September 2015 piutang perusahaan pembiayaan sebesar Rp371,54 triliun tumbuh dari capaian September 2014 yang tercatat Rp366,20 triliun.

Otoritas mencatat hingga September, pembiayaan sewa guna usaha yang tumbuh secara stabil. Tercatat pembiayaan tipe ini hingga triwulan III/2015 sebesar Rp115,01 triliun sementara di Desember 2014 baru Rp110,95 triliun.

Sementara anjak piutang tercatat hingga September 2015 sebesar Rp10,25 triliun tumbuh dari capaian Desember 2014 yang baru Rp9,4 triliun. Pembiayaan kartu kredit juga mencatatkan capaian yang positif menjadi Rp71 miliar padahal akhir tahun pembiayaan ini baru Rp29,49 miliar atau tumbuh 140,75%.

Akan tetapi pembiayaan konsumen yang selama ini menjadi penopang utama pertumbuhan industri naik lebih pelan. Hingga September 2015 total piutang pembiayaan konsumen mencapai Rp246,2 triliun naik tipis 0,16% (y-t-d) dari capaian akhir Desember 2014 sebesar Rp245,8 triliun.

Pertumbuhan piutang pembiayaan ini sejalan dengan kenaikan aset. Pada Desember 2014 total aset perusahaan pembiayaan mencapai Rp420,44 triliun. Sementara hingga September 2015 hanya naik 0,9% menjadi Rp444,26 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper