Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Mayora memastikan diri naik kelas ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) II tahun depan.
Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oiej mengatakan saat ini para pemegang saham telah menyetorkan suntikan modal ke perseroan. Namun, pihaknya masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Sudah disetorkan, modal kami sudah di atas Rp1 triliun. Efektif BUKU II baru tahun depan, masih menunggu persetujuan OJK," ucapnya kepada Bisnis.com, Selasa (24/11/2015) malam.
Adapun, nominal modal yang disetorkan oleh para pemegang saham, Irfanto menyebutkan senilai Rp114 miliar. Per September 2015, nilai modal perseroan tercatat senilai Rp925,30 miliar.
PT Mayora Inti Utama menjadi pemegang saham utama dengan besaran saham yang dimiliki sebesar 79,91%. Pemegang saham lain perseroan yakni PT Mayora Dhana Utama memiliki porsi saham sebesar 0,09%, dan International Finance Corporation memiliki porsi saham sebesar 20%.
Setelah naik BUKU, ke depannya perseroan memiliki rencana untuk melantai di bursa efek dalam jangka waktu 5 tahun mendatang.
Irfanto menyatakan sebelum perseroan memutuskan untuk melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran perdana saham, banyak persiapan yang harus dilakukan.
"Dari segi infrastuktur, sumber daya manusia (SDM), good corporate governance (GCG), juga kinerja perusahaan harus diperbaiki sebelum IPO," ujarnya.
Untuk saat ini perseroan fokus mengembangkan sistem teknologi informasi. Bank Mayora telah melakukan migrasi core banking system pada Agustus 2015.
Dengan core banking system yang baru ini diharapkan semakin mendukung pertumbuhan fee based income dan jaringan e-channel bank, sehingga dapat menopang profibilitas bank semakin kuat ke depannya.
Dari sisi kinerja keuangan, per September 2015 Bank Mayora mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 103,43% secara tahunan dibandingkan kuartal III tahun lalu.
Laba bersih yang diraih Bank Mayora tercatat senilai Rp30,19 miliar pada September 2015. Sedangkan pada September 2014 perseroan meraih cuan senilai Rp14,84 miliar.
