Bisnis.com, JAKARTA— PT Bank Panin Syariah Tbk. membidik kenaikan pertumbuhan pembiayaan hingga 15% tahun depan.
Direktur Utama Bank Panin Syariah Deny Hendrawati mengatakan relaksasi kebijakan yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk industri keuangan syariah bisa memberikan pengaruh pada pembiayaan perseroan.
“Relaksasi pengaruhnya ke DPK [dana pihak ketiga], tetapi lumayan. Kalau itu [DPK] baik komposisi pembiayaan insya Allah bagus,” katanya saat ditemui Bisnis.com, belum lama ini.
Sementara itu, hingga September 2015, emiten berkode PNBS ini telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp5,5 triliun atau naik 29,31% secara year on year (y-o-y) dari Rp4,29 triliun.
Sebelumnya, Deny mengatakan perseroan bakal mengubah fokus pembiayaan untuk menjaga kinerja. Ke depan, Bank Panin Syariah akan memperluas pembiayaan pada segmen small medium enterprise (SME) dan konsumer. Sementara saat ini, pembiayaan perseroan masih didominasi segmen korporasi dengan komposisi 60%.
“Ini yang akan kita balik, reprofile. Ke depan SME dan konsumer ingin dicapai 60%—65% dari yang sebelumnya 40%,” ujarnya.
Sementara itu, hingga kuartal III/2015, Bank Panin Syariah sudah meraup laba Rp55,79 miliar. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, perolehan laba hingga September ini menunjukkan penurunan 8,42% dari Rp60,92 miliar.