Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbarindo Sumbar Minta Beleid Apex Bank Diperlonggar

Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sumatra Barat meminta Otoritas Jasa Keuangan memfasilitasi evaluasi dan perbaikan aturan Apex Bank agar lebih menguntungkan bagi BPR dan lembaga Apex.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PADANG—Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sumatra Barat meminta Otoritas Jasa Keuangan memfasilitasi evaluasi dan perbaikan aturan Apex Bank agar menguntungkan bagi BPR dan lembaga Apex.

Ketua Perbarindo Sumbar Parman mengungkapkan saat ini kerjasama Apex Bank antara BPR dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) sulit berjalan karena keenggan BPD ikut menanggung risiko BPR.

Ngga jalan, karena BPD ngga mau ikut nanggung risiko, ya ngga bisa jalan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (15/12/2015).

Menurutnya, aturan dalam Apex Bank tidak menguntungkan bagi BPR, karena pada dasarnya BPR menanggung sendiri risiko keuangan yang ditimbulkan, bukan berbagi dengan BPD sebagai lembaga pengayom.

“Kalau begitu kan mending jalan sendiri-sendiri, ngga ada fungsinya juga lembaga Apex,” katanya.

Dia meminta OJK memfasilitasi agar beleid tersebut diperlonggar , sehingga member ruang bagi BPR untuk berkembang.

Untuk Sumbar, Parman mengakui kinerja BPR sepanjang tahun ini mengalami penurunan signifikan karena pelemahan ekonomi yang menyebabkan harga komoditas petani jatuh di pasaran.

Padahal, nasabah utama BPR adalah petani di pelosok daerah yang mengandalkan sektor komoditas. Dia mengungkapkan laju kredit bermasalah atau (non performing loan/NPL) BPR Sumbar mencapai 11% jelang tutup tahun.

Adapun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong BPR di daerah itu mengoptimalkan peran Apex Bank untuk meningkatkan kinerja.

Indra Yuheri, Kepala OJK Sumbar menyebutkan BPR perlu memperkuat sinergisitas dengan BPD sebagai Apex Bank untuk mendorong pertumbuhan kinerja di daerah. Apalagi kelesuan ekonomi dengan terpuruknya harga komoditas pokok memukul sektor BPR.

“Perlu dioptimalkan lagi peran Apex Bank, tidak cukup di kredit lindkage program saja. Harus semuanya termasuk pooling fund,” katanya.

Selain mengoptimalkan Apex Bank, OJK mendorong BPR lebih kreatif menyasar segmen lain untuk menyeimbangkan neraca keuangan bank.

Tahun lalu, OJK menutup dua BPR di Sumbar, yakni BPR LPN Muara Paiti dan BPR Carano Nagari karena sudah tidak mampu memperbaiki manajemen bank, sehingga keuangan bank menjadi lumpuh.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper