Bisnis.com, JAKARTA— Usulan kenaikan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) untuk tahun 2016 dinilai tidak realistis mengingat pekerjaan pegawai bank sentral tersebut telah berkurang dengan keberadaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Saya heran terhadap ATBI tahun 2016. Tugas BI berkurang karena peran pengawasan beralih ke OJK, tetapi anggaran BI tetap naik,” ujar Anggota Komisi XI DPR M. Misbakhun dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (16/12/2015).
Pada rapat kerja di Komisi XI DPR kemarin BI mengajukan anggaran sebesar Rp10,3 triliun untuk tahun depan. Angka itu naik 20,12% dibandingkan tahun ini yang hanya sebesar Rp8,6 triliun.
Rincian ATBI 2016 itu meliputi gaji dan penghasilan lainnya Rp3,5 triliun atau naik 7,86%. Selain itu, ada anggaran manajemen sumber daya manusia Rp3,4 triliun atau naik 30,32%. Dalam ATBI 2016 juga ada anggaran logistik Rp986 miliar atau naik 18,86% dibandingkan tahun ini.
Sedangkan anggaran penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung BI dipatok Rp680 miliar atau naik 28,89%. Kenaikan itu disebabkan oleh meningkatnya anggaran untuk pos manajemen organisasi Rp 102 miliar.
Selanjutnya ada program sosial BI dan pemberdayaan sektor riil dan UMKM Rp181,7 miliar atau naik 12,51%, pembayaran pajak Rp 1 triliun atau naik 34,09%, dan cadangan anggaran Rp491 miliar atau naik 22,36%.